Syarif Alkadrie Sampaikan Nilai Empat Konsensus Kebangsaan kepada Anak Muda Pontianak
PONTIANAK (29 November): Anggota Badan Sosialisasi MPR RI Syarif Abdullah Alkadrie menyampaikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI di hadapan pemuda/pemudi di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Pada kesempatan sosialisasi empat konsensus kebangsaan tersebut, Syarif yang juga sekretaris Fraksi Partai NasDem MPR menjelaskan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, menurut dia, karena pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang sempit serta lunturnya penghargaan terhadap kemajemukan.
"Selain itu penilaian yang kerap muncul di permukaan akibat terjadinya ketidakadilan dalam bidang pembangunan
ekonomi, sosial, politik, dan hukum di pusat dan daerah," papar Syarif saat menyampaikan materi di Cafe Campus Pontianak, Jumat (29/11).
Sementara faktor eksternal, menurutnya, adalah akibat faktor globalisasi yang membawa persaingan antarbangsa yang semakin menajam.
"Kuatnya pengaruh budaya asing dan kurangnya sarana teknologi industri dalam perumusan kebijakan negara, ini juga bisa menjadi penyebabnya," ungkap legislator NasDem dari Dapil Kalimantan Barat 1.
Oleh karena hal itu, dia mengatakan, diperlukan kebijakan yang berpihak pada rakyat serta kebijakan ekonomi kerakyatan, termasuk pembangunan agama, sosial dan budaya dengan terus mewujudkan kesatuan, persatuan, toleransi dan kerukunan.
Lebih jauh Syarif yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI mengimbau, agar para peserta yang hadir pada acara sosialisasi ini dapat meneruskan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Persatuan dan kesatuan bangsa ini merupakan tanggung jawab kita bersama-sama. Untuk itu mari kita menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar bangsa ini semakin kokoh, maju, mandiri dan utuh," ajaknya.
Terakhir dia berpesan kepada para pemuda/pemudi untuk berperan aktif membantu menyelesaikan persoalan kebangsaan dengan menerapkan sikap menghormati dan menghargai. Berani dan pantang menyerah dalam menjaga persatuan, peduli dengan sesama berlandasakan nilai religius, mandiri, gotong royong sebagai karakter bangsa.(Khaerusdin/BA/*)