Soal Usulan Cara Pilpres Jangan Saling Hujat

JAKARTA (1 Desember): Usulan presiden kembali dipilih MPR merupakan bentuk kebebasan berpendapat, oleh karenanya usulan itu harus disikapi dengan kepala dingin.

 Hal tersebut disampaikan anggota MPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni saat melakukan sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/11).  

 

"Jangan saling menghujat. Jangan sampai kita bicara demokrasi-demokrasi, tapi esensi utama demokrasi yaitu kebebasan berpendapat malah dihalangi," tegas Sahroni. 

 

Sahroni menilai usulan presiden dipilih MPR merupakan diskursus yang wajar dalam iklim demokrasi. Para pengusung ide ini dinilai sudah mempertimbangkan alasan-alasannya. Misalnya, terkait efisiensi anggaran.

"Yang terpenting adalah alasan bahwa pilpres langsung terbukti telah menciptakan ketegangan-ketegangan yang merusak persatuan dan stabilitas negara," ujarnya.

 

Namun, Sahroni menyebut usulan itu memang perlu dikaji bersama. Terutama, apakah alasan-alasan yang diungkapkan masuk akal untuk mengembalikan pemilihan presiden ke MPR. 

"Kita harus lanjutkan diskusinya dengan kepala dingin," ungkapnya.

 

Dalam sosialisasinya, Sahroni juga menjelaskan tentang empat konsensus kebangsaan. Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, adalah perajut kesatuan berbangsa dan bernegara.

 

Keempat konsensus tersebut merupakan nilai-nilai yang sangat penting dipahami masyarakat, terutama di tengah maraknya radikalisme dan intoleransi. Prinsip empat konsensus, kata dia, bukan sekadar untuk dipahami, tapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

 

"Dengan begitu, persatuan dan kesatuan yang menjadi prinsip awal berdirinya negara ini bisa terus terjaga," pungkasnya.(Medcom/*)

Add Comment