Indonesia Harus Keluar dari Ketergantungan Energi Fosil

JAKARTA (18 Desember): Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menerima kunjungan Duta Besar Rusia bersama Rosatom Rusia. Kedua belah pihak mendiskusikan tentang potensi energi nuklir sebagai energi alternatif serta pembangunannya di Indonesia.

"Kita sebagai bangsa terus menerus mencari energi alternatif. Nuklir menjadi salah satu energi alternatif yang menjadi fokus kita. Dalam skala prioritas, kita memang belum naik, tetapi kenapa tidak dengan perkembangan teknologi energi pembangkit nuklir, khususnya nuklir untuk damai," kata Sugeng di Ruang Pimpinan Komisi VII, Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Selasa (17/12).

Legislator NasDem tersebut mengatakan walaupun pembangunan energi alternatif nuklir itu menjadi prioritas, namun tetap mengutamakan faktor standar keselamatan dan keamanan.

"Yang kita tekankan tentang safety, tentang aman dari sisi lingkungan, termasuk limbah nuklirnya bagaimana. Kan itu konsern kita," ujar Sugeng.

Dia menambahkan, Komisi VII DPR akan terus berupaya mencari energi alternatif agar Indonesia ke luar dari kemelut ketergantungan energi fosil. Energi alternatif di antanya panas bumi, termasuk biomassa, bio gas dan salah satunya energi nuklir.

Politisi Partai NasDem tersebut menilai energi nuklir cukup kompetitif. Nuklir hanya kalah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), termasuk PLTU berbasis batu bara. Namun kelebihan energi nuklir adalah tidak menghasilkan CO2, termasuk yang aman dari sisi lingkungan.

"Kita harus bisa keluar dari kemelut ketergantungan terhadap energi fosil yang semakin lama akan habis, agar bangsa ini dapat terus maju dan berkembang," pungkas Sugeng.(*)

Add Comment