Rachmad Gobel Optimistis Minat Investasi Jepang Meningkat

JAKARTA (17 Desember): Wakil Ketua DPR Koordinator bidang Industri dan Pembangunan, Rachmad Gobel optimistis minat investasi Jepang ke Indonesia semakin kuat, seiring dengan kerja sama bisnis dan investasi yang juga semakin baik.

"Poin utama hubungan ekonomi Indonesia-Jepang ialah melakukan perbaikan dan peningkatan dalam bidang investasi, sumber daya manusia dan transfer teknologi, perbaikan infrastruktur serta pengembangan daya saing ekspor," kata politisi NasDem itu kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (17/12).

Rachmad Gobel bersama rombongan terdiri atas anggota DPR RI melakukan kunjungan muhibah ke Negeri Sakura pada 9-15 November 2019, bertemu dengan Federasi Organisasi Ekonomi Jepang (Keidanren), Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO), Japan Bank For International Cooperation (JBIC), Sekjen LDP Toshihiro Nikai dan anggota parlemen Tatsou Fukuda.

"Dalam berbagai pertemuan, pelaku usaha Jepang memberikan berbagai masukan yang perlu menjadi perhatian, agar potensi investasi yang besar dari Jepang bisa terealisasi untuk mendukung pertumbuhan dan penguatan struktur ekonomi Indonesia," katanya.

Rombongan juga berkunjung ke sejumlah perusahaan besar yang dikenal mempunyai perhatian terhadap UMKM seperti Suzuki Corporation, Shunk Do, perusahaan Unagi Pie, Torata Gotemba dan perusahaan dodol terkenal berusia 500 tahun dan menurun hingga 17 generasi.

Dalam kunjungan itu, isu utama yang diusung yaitu lingkungan hidup, pertanian, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Khusus UMKM dibahas mengenai peluang kerja sama di bidang pertanian, perkebunan, tanaman obat herbal (jamu), perikanan dan pengembangan UMKM.

Jepang berhasil mempromosikan UMKM dengan baik, sehingga mempunyai kontribusi besar terhadap ekspor negara itu. “Kita berharap kerja sama dengan Jepang dapat membantu pengembangan sektor UMKM seperti di bidang pangan, makanan halal dan obat tradisional,” kata Gobel.

Dalam kesempatan itu, Gobel juga menyinggung potensi industri garam di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kualitasnya salah satu terbaik di dunia. Industri itu berpotensi dikembangkan untuk menjadi bahan baku komestik dan kaca.

Sedangkan dalam kunjungan ke Perfektur Shiga, Gobel melihat peluang kerja sama revitalisasi danau Limboto sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Gorontalo.

Dalam kunjungan ini, rombongan berkesempatan melihat dari dekat praktek budaya Monozukuri pabrik otomotif Suzuki, pabrik kue “Unagi Pie” dan pabrik makanan manis “Toraya”.

Dengan budaya Monozukuri bangsa Jepang telah berhasil membangun industrinya. Monozukuri merupakan kata yang berasal dari kata "mono" berarti produk atau barang, dan "zukuri" berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi.

Konsep ini memiliki nilai semangat kreatif untuk menghasilkan produk unggul serta kemampuan untuk terus menyempurnakan proses. Konsep ini berisi nilai keunggulan (excellence), keahlian dan keterampilan (skill), jiwa (spirit atau roh pendorong/penggerak), dan kebanggaan dalam kemampuan menciptakan dan memproduksi barang dengan sangat baik.

“Jika hal ini bisa dilakukan dan dicontoh oleh semua investor di Tanah Air, pasti industri kita akan sangat maju,” kata Gobel.

Perlu diketahui Jepang adalah investor terbesar kedua di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, investasi dari negara matahari terbit ini mencapai lebih US$30 miliar. Negara ini juga tercatat sebagai kreditor terbesar dalam memberikan pinjaman untuk pembiayaan APBN.(*)

Add Comment