Pembebasan Sandera Gunakan Pendekatan Kultural

JAKARTA (24 Desember): Anggota Komisi I DPR Willy Aditya mengapresiasi upaya pembebasan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Dia mendorong pemerintah agar melakukan pendekatan kultural untuk membebaskan satu sandera lainnya.

“Perlu pendekatan ­kultural  untuk mencegah timbulnya korban jiwa seperti yang terjadi dalam upaya pembebasan sandera hasil kerja sama pemerintah RI dan Filipina baru-baru ini,” kata Legislator NasDem itu saat diwawancarai, Selasa (24/12).

Dia meminta pemerintah terus berupaya membebaskan satu sandera tersisa. Pemerintah juga diminta memperkuat pengamanan di perairan agar penculikan WNI tak terulang.

“Mudah-mudahan sisa satu sandera yang masih ditahan bisa segera dibebaskan dan selamat serta dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Jika itu sudah tunai, saya berharap pemerintah semakin serius dengan keamanan maritimnya, khususnya di perairan selatan Filipina,’’ kata Willy.

Politisi Partai NasDem itu juga mengapresiasi kinerja pemerintah yang bekerja cepat dan sigap dalam membebaskan dua WNI dari tangan Abu Sayyaf. 

“Ini tentu poin plus buat pemerintah lewat Kemenko Polhukam,” katanya.

Terkait hal tersebut Menko Polhukam Mahfud Md membenarkan bahwa kelompok Abu Sayyaf masih menyandera satu orang WNI. 

Mahfud mengatakan ada perkembangan dalam upaya pembebasan tiga WNI. Dua WNI yang telah dibebaskan sudah dipersiapkan untuk diberangkatkan ke Jakarta.

“Perkembangannya positif. Dua sudah, sekarang siap diterbangkan ke Jakarta. Lagi cek kesehatan.’’

Sebelumnya, berbagai langkah diplomasi telah dilakukan sejak awal, baik melalui pembicaraan langsung antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Duterte serta Menlu RI Retno Marsudi dengan Menhan Filipina. Pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dengan koordinasi internal Pemerintah RI lewat Kemenko Polhukam.(MI/*)

Add Comment