Subsidi BBM dan Elpiji Harus Tepat Sasaran

YOGYAKARTA (27 Desember): Anggota Komisi VI DPR RI Subardi dari Partai NasDem menaruh  perhatian serius terhadap pelaksanaan subsidi yang diberikan kepada masyarakat. Salah satunya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Elpiji 3kg.

”Pengawasan terhadap pelaksanaan subsidi penting dilakukan agar subsidi tepat sasaran sesuai yang membutuhkan. Tidak terjadi kelebihan penyaluran karena diberikan kepada mereka yang tidak layak menerima subsidi,” kata Subardi mengingatkan saat berkunjung ke Kantor PT Pertamina Cabang Yogyakarta, di Yogyakarta, Kamis (26/12).

Sales Area Manager Pertamina Wilayah DIY, Pande Made Andi Suryawan menerima kedatangan Subardi. Pertemuan juga diikuti sekitar 70 orang pengurus Hiswana Migas DIY dan sejumlah agen penyalur gas elpiji. Kunjungannya ke Pertamina tersebut dalam rangkaian kegiatan reses pada akhir ahun 2019.

Dalam kesempatan itu, Mbah Bardi, sapaan akrabnya, menjelaskan tujuan reses tersebut antara lain memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat dalam fungsi pengawasan. 

”Kami ingin mendengarkan persoalan penyaluran subsidi terkait gas elpiji dan solar. Apakah distribusinya sudah betul dan berjalan efektif atau tidak. Disalahgunakan atau tidak. Kami ingin mendengarkan, bukan hanya dari Pertamina, tapi juga agen SPBU dan elpiji yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata politisi NasDem tersebut.

Kepada peserta pertemuan Legislator NasDem itu mengingatkan bahwa subsidi gas elpiji 3 Kg tidak akan berlangsung selamanya. Subsidi satu saat dapat dicabut. Negara tidak ingin memberikan subsidi terlalu banyak kepada rakyat. Apalagi ada indikasi subdisi itu dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berhak. 

”Terbukti di lapangan, kuota subsidi berlebih karena yang tidak berhak ikut menggunakan elpiji 3 Kg,” tambah Ketua DPW Partai NasDem DIY itu. 

Oleh karena itu Mbah Bardi mengingatkan agar penetapan agen dan kebutuhan gas elpiji 3 Kg didasarkan atas analisis yang akurat. Jika dirasa sudah cukup, jumlah agen tidak perlu ditambah.

"Kita harus objektif dan Pertamina juga harus jujur demi menghindarkan persaingan harga yang tidak sehat,” pintanya.(BA/*)

Add Comment