Pemerintah Harus Utamakan Pembangunan di Wilayah Pinggir
JAKARTA (17 Januari): Anggota Komisi VII DPR RI, Arkananta Akram berharap pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengeksplorasi energi dan Sumber Daya Alam (SDA) mulai dari wilayah pinggiran atau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) terlebih dahulu.
“Dilaporkan oleh SKK Migas, tahun 2019 masih ada 70 cekungan untuk oil and gas yang belum dibor atau dieskplorasi. Saya berharap, pemerintah harus mengeksplorasi daerah 3T yang notabene berbatasan dengan negara lain terlebih dahulu. Istilahnya kalau mau masuk rumah, kita pasti melalui pintu terlebih dahulu. Daerah perbatasan kita dengan negara lain itulah pintunya,” ujar Legislator NasDem Arkananta seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan SKK Migas di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1).
Menurut politisi NasDem dari Kalimantan Utara itu, hal tersebut tidak hanya sejalan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo untuk membangun daerah pinggiran melainkan juga dapat meningkatkan ekonomi daerah, serta dapat melihat daerah perbatasan yang memiliki potensi alam yang sangat besar. Bahkan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia mendahulukan pembangunan dan pengembangan di wilayah daerah perbatasan.
“Oleh karena itu untuk menghindari klaim sepihak dari negara lain, sebagaimana yang terjadi di perairan Natuna, maka kami berharap pemerintah membangun atau mengeksplorasi wilayah perbatasan terlebih dahulu,” ungkap politisi muda NasDem itu.
Arkananta bersyukur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang notabene merupakan daerah 3T itu juga masuk dalam Cekungan Tarakan yang memiliki sumber energi, akan dieksplorasi, mengingat selama ini belum maksimal pengeborannya.
“Kita harus mampu bersaing dengan negara tetangga yang mereka juga membangun daerah perbatasannya terlebih dahulu, termasuk ekonominya,” kata Arkananta.(dpr.go.id/*)