NasDem Minta Perbanyak Riset Green Energy

JAKARTA (21 Januari): Anggota Komisi VII DPR RI Arkanata Akram menyarankan agar Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) lebih menggenjot riset-riset dan penelitian untuk green energy (energi ramah lingkungan).

Saran itu disampaikan Arkanata dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR dengan Menteri Ristek RI Bambang Brojonegoro, di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Selasa (21/1).

Menurut Legislator NasDem itu, sudah bukan rahasia umum lagi kondisi alam Indonesia sangat mendukung untuk menghasilkan green energy. 

"Indonesia merupakan negara kepulauan yang setiap pulaunya memiliki sungai. Kenapa kita tidak fokus ke energi terbarukan yang clean, bebas dari CO2, sudah sejauh mana upaya itu?," tanya Arkanata saat memberikan tanggapan atas presentasi Menristek. 

Dia juga menggambarkan keberhasilam Cina dalam mengembangkan teknologi turbin di laut yang menghasilkan 50.000 mega watt.

"Kita tidak bicara bendungan, kita tidak bicara teknologi energi yang mempengaruhi kondisi natural alam. Tetapi ini pembangunan turbin di laut, yang ukurannya sangat masif dan resiko kerusakan alamnya minim," ujar politisi NasDem asal Kalimantan Utara itu. 

Politisi muda NasDem itu mengungkapkan, salah satu faktor yang menjadi hambatan dan ketertinggalan riset di Indonesia adalah minimnya jalinan komunikasi dari institusi Indonesia kepada para peneliti. 

"Saya berbicara berdasarkan pengalaman karena saya adalah peneliti. Saya sempat membuat jurnal internasional. Namun jurnal itu tidak dinaungi institusi Indonesia, tapi institusi luar. Jika pada saat itu institusi Indonesia dalam hal ini Kemenristek melakukan komunikasi, pasti akan menjadi jalinan kerja sama yang baik," kata politisi millenial NasDem tersebut. 

Arkanata juga menyarankan kepada Kemenristek untuk melakukan komunikasi kepada para peneliti asal Indonesia yang meneliti di luar negeri, agar hasil penelitian mereka bisa menjadi aset negara, sebagai bahan memajukan teknologi Indonesia. 

"Jadi akan terjalin kerja sama antara pihak institusi luar dan institusi dari Indonesia. Saya kira itu langlah yang sangat bagus untuk meningkatkan ranking Indonesia di dunia sains," pungkasnya.(BA/*)

Add Comment