Indonesia belum Punya Fakultas Kedokteran Diakui Dunia

JAKARTA (22 Januari): Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mendukung Fraksi NasDem DPR RI terkait usulan RUU Pendidikan Kedokteran. Hal itu disampaikan Ketua PB IDI, Daeng M Faqih dalam audiensi dengan anggota Fraksi NasDem DPR di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu (22/1).

"Ada beberapa point krusial. Yang paling urgent adalah uji kompetensi peserta didik kedokteran yang tidak lazim. Hal itu terpisah dari pendidikan sarjana maupun Koas (Ko-asisten), sehingga memperpanjang masa studi dan menghambat peserta didik untuk lulus," katanya.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi NasDem Willy Aditya, Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Felly Estelita Runtuwene, anggota Baleg dari NasDem Aminurokhman, anggota Komisi IX Ratu Ngadu Bonu Wulla, Hasnah Syam, dan Sri Kustina. 

Kondisi itu, lanjut Daeng, membuat daya saing Indonesia dalam bidang penyediaan tenaga medis terus menurun.

Daeng menilai ada perbedaan fungsi sektoral antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dalam membuat tolak ukur bagi calon dokter. Kondisi tersebut, lanjutnya, menciptakan daya saing dunia kedokteran Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara kawasan.

"Indonesia belum memiliki daftar Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi yang diakui. Di banyak negara, seperti Malaysia dan Australia sudah memilikinya. Hal ini penting agar lulusan fakultas kedokteran kita jika ingin bekerja di luar negeri lebih mudah," kata dia.

Urgensi lainnya, kata Faqih, UU Pendidikan Tinggi telah memungkinkan Fakultas Kedokteran negara lain membuka cabang di Indonesia. Secara tidak langsung, kondisi ini akan membuat persaingan yang semakin ketat di dalam negeri.

Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem Felly Estelita Runtuwene menanggapi positif poin-poin masalah yang menjadi konsern pendidikan kedokteran. 

"Kami menyambut positif kehadiran IDI. Kami akan membahas lebih lanjut dengan Badan Legislasi, dan kami akan mengusulkan RUU sebagai usulan dari Fraksi NasDem," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Willy Aditya. Perjuangan Fraksi NasDem dalam bidang pendidikan kedokteran bukanlah hal baru, melainkan telah berlangsung sejak periode sebelumnya.

"Pada periode lalu ada anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, yakni Ibu Yayuk (Almarhum) berjuang dalam hal ini. Kami pada periode ini akan melanjutkan perjuangan almarhum," kata Willy.*

Add Comment