DPR RI Nyatakan Kedaulatan Palestina tidak Dijual
OUAGADOUGOU (31 Januari): DPR RI menilai, langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam menerbitkan Peta Jalan Damai Israel-Palestina terdapat kesalahan.
Hal tersebut dikatakan anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan saat menghadiri Konferensi Persatuan Parlemen Negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Kota Ouagadougou, Negara Burkina Faso, Afrika Barat, Kamis (30/1).
"Pemerintahan Trump dan Israel telah menunjukan keangkuhan dalam merancang usulan perdamaian bagi wilayah berdaulat Palestina, dan mengharapkan rakyat Palestina menerimanya begitu saja. Sehingga menganggap bahwa jika tawaran mereka tidak disetujui rakyat Palestina maka mereka menganggap rakyat Palestina mengacaukan kembali kesempatan untuk masa depan yang lebih baik," ujar Farhan dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke partainasdem.id.
Menurut Legislator NasDem itu, kesalahan AS yakni tidak melibatkan pihak Palestina dalam merancang perdamaian di kawasan Palestina yang hanya menguntungkan Israel.
"Usulan pemerintah Donald Trump hanya menguntungkan Israel pada gerakan Zionisme. Tawaran investasi US$50 milliar dari mereka (AS) hanyalah janji kosong yang merendahkan nilai suci Kota Yerusalem, sebagai kota suci agama-agama terbesar di dunia," kata Farhan.
Oleh sebab itu, Farhan menegaskan posisi Indonesia bersama rakyat Palestina, untuk menjaga kedaulatan dalam menentukan nasib sendiri bukan dengan menjual kedaulatan dengan iming-iming uang besar.
"Kami tetap menentang Zionisme yang selama tujuh dekade, merenggut kemerdekaan dan hak berbangsa rakyat Palestina. Sikap itu sesuai dengan semangat Pembukaan UUD 1945, untuk menjunjung hak kemerdekaan bagi segala bangsa," tegasnya.(BA/*)