Martin Perjuangkan Haminjon Jadi Ekspor Unggulan
HUMBANG HASUNDUTAN (31 Januari): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Martin Manurung menemui petani Haminjon atau Kemenyan Toba di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Kunjungan pada Jumat (31/1) itu guna menyerap aspirasi para petani tradisional di wilayah tersebut.
Martin menemui para petani di Desa Pandumaan, Kecamatan Pollung. Para petani kemenyan hadir menyampaikan keluhan mereka. Salah satunya mengenai harga Haminjon yang tidak stabil, bahkan semakin turun. Padahal sepuluh tahun sebelumnya, harga kemenyan pernah mencapai lebih dari Rp400 ribu.
Martin menjelaskan, masalah Haminjon tersebut karena adanya faktor penghambat sehingga komoditas itu tidak menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VI DPR yang juga Ketua Panja Perdagangan Komoditas Ekspor itu memastikan akan mempelajari dan memperjuangkan Kemenyan Toba untuk masuk daftar komoditas ekspor unggulan, sehingga pasar ekspornya terang. Para petani juga akan tahu harga pasar sebenarnya, seperti halnya yang berlaku pada komoditas ekspor lainnya.
“Inilah tujuan saya datang kemari setelah terpilih, mendengar langsung aspirasi dan keluhan kita semua. Saya akan bawa ini ke rapat-rapat di DPR, bahkan akan berkordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Semuanya harus kita buat terang dan jelas,” ujar Legislator NasDem tersebut.
Dalam waktu yang sama, salah satu petani Haminjon, James Sinambela menjelaskan banyak petani yang terpaksa beralih ke usaha lainnya. Padahal usaha pengumpulan Haminjon tersebut merupakan usaha kehidupan masyarakat adat.
“Dulu dengan penjualan Haminjon, kami bisa menyekolahkan anak-anak hingga lulus SMA bahkan hingga ke perguruan tinggi. Tapi sekarang, sangat berat,” keluhnya kepada anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumut II tersebut.
Benget, petani Haminjon lainnya menambahkan, kelestarian pohon Kemenyan Toba sudah sangat hancur sejak datangnya perusahaan asing yang menanam ekaliptus sebagai bahan pokok usaha pembuatan kertas.
“Kami juga tidak tahu berapa harga Haminjon sebenarnya. Jadi kami rasa, suka-suka tauke saja buat harga,” tambahnya.(*)