Hilirisasi Timah masih Rendah
PANGKAL PINANG (3 Februari): Sebagai wilayah pengeskpor timah terbesar, Provinsi Bangka Belitung (Babel) menjadi daerah strategis bagi Indonesia dalam hal perdagangan timah. Kendati demikian, tak juga menjadikan komoditas ekspor unggulan karena hilirasi yang masih rendah.
"Timah merupakan komoditas unggulan yang tingkat hilirisasinya terendah. Bayangkan, timah kita ini produksinya adalah ke dua terbesar di dunia, namun justru pemanfaatannya hanya kurang lebih tiga persen, sementara 97 persen sisanya diekspor," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, saat kunjungan kerja, di Kantor PT Timah (Persero) Tbk, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Babel, Jumat (31/1).
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI itu mengatakan, kalau berbicara komoditas, seolah-olah hanyalah mengenai batu-bara, nikel, tembaga dan lain sebagainya, sementara timah terlupakan.
Legislator NasDem itu menambahkan bahwa dunia pertambangan tidak lepas dari dinamika kemasyarakatan. Ada aspek-aspek lainnya yang juga berkaitan, seperti aspek illegal mining ataupun aspek illegal trading.
"Hari ini kami mendapatkan gambaran yang cukup komprehensif dan baik, termasuk aspirasi dari pihak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang menyampaikan persoalan royalti. Hal ini nantinya menjadi bahan ketika kita menyusun Undang-Undang Minerba. Masalah royalti yang diatur dalam peraturan yang ada saat ini masih dirasa kecil oleh pemerintah provinsi," jelas anggota Fraksi NasDem DPR tersebut.
Atas hal ini, Sugeng mengatakan Komisi VII DPR, akan mengupayakan agar ada hilirisasi bagi komoditas timah di Indonesia.
"Industri-industri berbasis timah harus ada di Indonesia, dan akan lebih baik lagi jika ada di daerah penghasil, seperti di Provinsi Babel ini. Pabrik-pabrik yang berbahan baku timah harus ada di Indonesia, sehingga pemanfaatan timah akan jauh lebih baik nilai tambahnya," tandas Legislator Fraksi NasDem itu.
Pada tahun 2018, Indonesia sudah mengekspor timah ke 26 negara tujuan dengan total nilai transaksi ekspor yang cukup besar. Hal itu menggambarkan sebuah potensi yang luar biasa dari Provinsi Bangka Belitung sebagai daerah penghasil dan industri timah Indonesia yang sangat menjanjikan.(DPR/BA/*)