Menkes Diminta Terbuka Soal WNI yang Dikarantina di Natuna

JAKARTA (5 Februari): Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita, meminta Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto bersikap terbuka terkait karantina 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Natuna, Kepulauan Riau yang baru dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok karena merebaknya virus corona.

Menurut Legislator NasDem itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus memberikan informasi paling update secara resmi menyangkut WNI tersebut.

"Agar tidak ada yang simpang siur.  Kemenkes harus melakukan edukasi, supaya masyarakat tidak khawatir," ujar Felly di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/2).

Anggota DPR dari dapil Sulawesi Utara itu, mencontohkan warga  Natuna yang menolak daerahnya menjadi pusat karantina. Dia menyebut hal itu sebagai kurangnya informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Padahal Pemerintah Tiongkok melalui  badan kesehatan dunia (WHO) telah memastikan 238  WNI tersebut dinyatakan sehat dan bebas dari virus corona.

"Pemerintah Tiongkok punya standar (warga negara asing) tidak boleh keluar kalau sakit. Masyarakat yang demo tidak tahu itu. Justru ini harus disampaikan kepada masyarakat agar tidak  khawatir dengan virus corona," jelasnya.

Felly  mengimbau Kemenkes untuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Ditjen Imigrasi untuk memantau perkembangan tujuh WNI yang masih berada di Tiongkok. Sebanyak empat dari tujuh WNI itu menolak dievakuasi, sementara tiga lainnya tak diizinkan dievakuasi lantaran kondisi mereka yang tidak sehat. 

"Kami minta bekerja sama mengupdate kepada masyarakat informasi terbaru setiap waktu supaya masyarakat tidak resah. Itu yang kami minta," tegasnya

Sebelumnya, ratusan warga Natuna berunjuk rasa di gerbang Bandara Lanud Raden Sadjad, Ranai, Sabtu,(1/2). Massa menolak rencana pemerintah menjadikan Natuna sebagai tempat karantina WNI dari Tiongkok.(Medcom/BA/*)

Add Comment