Pemulangan WNI Eks ISIS bisa Jadi Bumerang

JAKARTA (10 Februari): Program deradikalisasi di Indonesia masih babak belur sehingga rencana pemulangan WNI eks ISIS akan menjadi bumerang.

"Proses pemulangan ini harus dilihat bahwa program deradikaliasi kita saja babak belur. Narkoba saja contohnya. Dia jadi aman dan berkembang biak di dalam negeri. Apalagi ideologi, suatu hal yang hidup," kata anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya dalam sebuah diskusi yang divelar di Jakarta, Minggu (9/2). 

Legislator NasDem itu mengatakan tak ingin jika WNI eks ISIS yang pulang ke Indonesia suatu hari nanti akan melakukan teror.

"Jangan sampai Indonesia dianggap negara yang melindungi teroris dan jangan sampai jadi kawah candradimuka tempat mereka bersemi," katanya.

Menurut anggota Fraksi NasDem DPR RI itu, wacana pemulangan para mantan kombatan ISIS itu mesti harus dibahas secara matang. 

"Itu yang harus diekspresikan lebih dulu. Kalau pemerintah punya sikap segala macam ya kita tetap bahas dulu," ujarnya.

Willy menilai pernyataan Presiden Joko Widodo yang enggan memulangkan WNI eks ISIS merupakan pernyataan yang sangat jelas. Dia berharap pemerintah bisa membungkus masalah ini menjadi narasi kontra propaganda terhadap ISIS.

"Ketika itu (masalah status kewarganegaraan) terjadi, mereka akan sadar bahwa ini loh hukuman bagi orang yang bermain-main. Ada dua narasi in and out yang harus dibangun. Sejauh apa kita sekarang menyudutkan dia. Lalu jangan ada ranah atau titik rawan untuk dia bisa berkampanye dan berpropaganda," ujarnya.(HH/*)

Add Comment