BUMN Butuh Political Will dari Mendag
JAKARTA (27 Februari): Anggota Komisi VI DPR RI Zuristyo Firmadata mendesak Menteri Perdagangan untuk memberikan prioritas impor gula kepada BUMN sektor gula.
Pasalnya, menurut dia, saat ini Menteri Perdagangan telah melakukan langkah yang salah ketika memberikan wewenang sepenuhnya kepada pihak swasta untuk mengimpor gula.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan beserta jajaran dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).
Menurut legislator NasDem itu, BUMN sangat membutuhkan political will dari Mendag untuk dapat menghidupi usahanya, sehingga seharusnya diberikan prioritas.
“Ini jadi pertanyaan, kenapa BUMN tidak diberdayakan. Sedangkan BUMN saat ini rata-rata di bidangnya lagi terpuruk semua. Saya minta Presiden dan menteri terkait berupaya keras agar BUMN itu dipulihkan karena bermasalah semua. Kalau kita kasih pekerjaan kepada mereka tentunya, kan ada sedikit, paling tidak membuat mereka bisa eksis,” saran Tyo, sapaan akrab Zuristyo.
Ketua DPW NasDem Bangka Belitung (Babel) itu menambahkan, akan berupaya mencari tahu lebih lanjut terkait kebijakan yang diambil Mendag karena menurutnya, hal ini sangat merugikan dalam rangka memberikan income terhadap negara. Solusi terbaik yang ia berikan adalah kebijakan impor gula 50:50 kepada BUMN dan swasta yang tentunya lebih menguntungkan pada kedua pihak.
“Ini yang perlu saya pertegas dan kami akan mencari tahu lebih jauh terkait permasalahan dari penunjukan Menteri Perdagangan ini kenapa ada BUMN tidak ditunjuk, semuanya dikasih ke swasta. Saya heran saja kebijakan bapak ini menurut saya tidak masuk akal. Karena ada BUMN dan bapak bagian dari pemerintahan malah memberi kepada yang lain. Lebih bagus lagi kalau berbagi, setengah untuk BUMN setengah lagi untuk swasta,” pungkas Tyo.(dpr/er/sf)