Rachmad Gobel Kecam Penimbun Alat Medis dan Sembako
JAKARTA (5 Maret): Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel mengecam oknum-oknum yang memanfaatkan alat medis pelindung diri dan sembako untuk kepentingan pribadi di tengah kasus Virus Corona yang sedang ramai saat ini.
Rachmad berpendapat, tindakan pelaku usaha, distributor, pedagang, dan penimbun yang memanfaatkan situasi seperti ini tidak saja merugikan dan meresahkan masyarakat, tetapi juga mengacaukan produksi dan pasokan serta instabilitas nasional.
“Pemerintah harus menindak para pelaku secara tegas dan cepat, sebelum kepanikan masyarakat semakin meningkat. Kondisi kedaruratan ini jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan menimbulkan potensi kerugian ekonomi, sosial, dan politik,” ujarnya, Rabu (4/3).
Tak hanya itu, Legislator NasDem itu juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan menahan diri untuk melakukan aksi borong berbagai komoditas strategis karena ketakutan. Masyarakat juga diharapkan mengikuti perkembangan secara seksama dari sumber informasi resmi dan kredibel soal perkembangan dampak Virus Corona, ketersedian stok bahan pokok, dan rumah sakit rujukan yang bisa didatangi jika ada indikasi awal gejala suspect Virus Corona.
"Langkah preventif penanganan dampak Corona terhadap ancaman instabilitas ekonomi dan politik harus dilakukan. Pemerintah harus membentuk tim satgas penanganan para pelaku yang bertujuan memperkaya diri sendiri dengan sanksi pidana, bahkan jika sudah mengarah ke instabilitas nasional dengan pidana subversif,” tandas Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu.
Selain itu, Legislator NasDem itu juga mendorong pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Bulog, dan BUMN untuk meningkatkan kekuatan stok pangan dan alat medis pelindung diri. Saat ini, sambung Rachmad, ia melihat dari berbagai pemberitaan dan informasi dari berbagai sumber kemungkinan adanya kekurangan pasokan dan stok.
“Melihat situasi ini, saya melihat ada potensi kekurangan dan kenaikan harga sejumlah alat medis pelindung diri untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Pemerintah dan industri harus dengan segera melakukan koordinasi antara eksekutif dan legislatif, meningkatkan produksi sebesar sekitar 50 persen. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan, pembelian karena panik, penimbunan, dan penyalahgunaan,” paparnya.
Rachmad Gobel mengimbau, pemerintah dalam hal ini Kominfo harus berdiri di garis depan sebagai koordinator pendistribusian informasi yang benar secara cepat dan tepat waktu dalam satu Tim Satgas Virus Corona untuk mengamankan ketersedian dan pasokan barang strategis. Saat yang sama, di dalam tim itu juga harus ada unsur polisi siber yang melakukan patroli lalu lintas berita di lini media manapun yang mengarah pada informasi hoaks dan meresahkan masyarakat untuk kemudian diblokir dan diinvestigasi penyebarnya.
“Langkah komprehensif ini diharapkan mengeliminasi kepanikan dan percepatan penyebaran virus. Pada saat yang sama, akan mengantisipasi gejolak karena kepanikan kehabisan stok pangan dan alat medis pelindung diri. Secara berkala, saya minta legislatif dan eksekutif yakni komisi dan kementerian terkait melakukan koordinasi dan rapat-rapat konsultasi selama proses terjadinya penyebaran Virus Corona. Dengan demikian, diharapkan penanganan pasien dan wabah terkoordinasi dengan baik, cepat dan komprehensif,” pungkasnya.(DPR/HH/*)