Lewat Komisi V Syarif Terus Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur di Kalbar

PONTIANAK (6 Maret):Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie memprioritaskan aspirasi pembangunan infrastruktur saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) 5-6 Maret.

Selama dua hari itu, Syarif mengungkapkan banyak serapan aspirasi dan pengawasan pembangunan yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan langsung. 

“Kita memulai kunker dengan meninjau kawasan Bandara Internasional Supadio Pontianak. Di Supadio kita mendengarkan paparan dari sejumlah mitra kerja, seperti Angkasa Pura II, Basarnas, Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” urai Syarif, Jumat (6/3). 

Saat ini, bandara Supadio dipaparkan wakil rakyat dari dapil Kalimantan Barat 1 ini, terus meningkatkan kemampuannya, terutama runway dari 2.250 meter menjadi 2.750 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar dan apa yang dicita-citakan menjadikan Supadio sebagai embarkasi haji bisa tercapai. Ini juga mengantasipasi kelak berfungsinya pelabuhan samudera Kijing. 

“Kita yakin seiring beroperasinya pelabuhan samudera, arus penumpang yang melalui bandara Supadio akan meningkat jauh dan ini harus ditopang peningkatan fasilitas serta pelayanan,” ujarnya.

Usai pertemuan di Bandara Supadio, Syarif Abdullah dengan rombongan Komisi V disambut Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di pendopo Bupati Kubu Raya. Kembali pertemuan digelar terutama membahas peningkatan kapasitas air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kubu Raya. 

“Saat ini PDAM Kubu Raya baru bisa melayani 22 persen kebutuhan air bersih. Ini yang mau kita dorong dan mendapatkan bantuan pemerintah pusat agar kapasitas produksi Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Arang Limbung mendapat tambahan 200 liter/detik, sehingga produksinya bisa mencapai 380 liter per detik,” urai legislator NasDem itu.

Selain itu, ia mengatakan IPA akan mendorong 100 liter per detik dari Sungai Ambawang. Syarif mengharapkan, 2021 bisa terealisasi, sebab secara teknikal tidak masalah.

“Untuk Sungai Ambawang saya dapat laporan lahan satu hektar dan DED-nya sudah siap,” paparnya.

Sosok familiar ini bersama rombongan Komisi V kemudian meninjau PDAM Kota Pontianak. “Kita juga akan dorong PDAM Kota Pontianak bisa memenuhi 100 persen kebutuhan air bersih. Saat ini, baru di atas 80 persen dan kita harapkan bisa memenuhi 100 persen mengingat air bersih ini merupakan kebutuhan dasar kita bersama,” ucapnya.

Malam harinya, Syarif Abdullah bersama rombongan Komisi V serta mitra kerja terkait disambut dan menggelar pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

Sejumlah program pembangunan infrastruktur seperti duplikasi jembatan kapuas 1 dan pembangunan Jembatan Kapuas 3, pelebaran ruas jalan Kota Pontianak-Kota Singkawang, jalan tol Pontianak-Singkawang air bersih, serta pembangunan desa mandiri menjadi bahasan yang mengemuka.

“Insya Allah pembangunan duplikasi jembatan Kapuas 1 agar dilaksanakan menunggu pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Pontianak. Pembangunan ini mendesak sebagai upaya mengurai kemacetan yang kerap melanda di jam-jam sibuk. 

Selain itu pembangunan jembatan Kapuas 3 yang menghubungkan Kota Pontianak-Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak akan menjadi titik tekan perjuangan di DPR RI,” tutur Syarif.

Dia menjelaskan mengantisipasi beroperasionalnya pelabuhan samudera Kijing  juga akan segera dilakukan pelebaran jalan dari Kota Pontianak-Kota Singkawang, sisi kiri-kanan masing-masing dua meter dan berikut mendorong percepatan pembangunan jalan tol.  

“Berkaitan desa mandiri, kita juga meminta pemerintah pusat memberikan intensif kepada desa-desa mandiri sebagai konseksuensi tidak adanya dana desa bagi desa-desa mandiri itu,” pungkasnya.

Kelak, harap Syarif, desa-desa yang sangat tertinggal, tertinggal, berkembang dan maju akan ikut memacu desa masing-masing mencapai desa mandiri. "Ini juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan yang kita lakukan,” jelasnya.

Rombongan Komisi V DPR bersama mitra kerja, Jumat 6 Maret pagi  meninjau langsung pembangunan pelabuhan samudera Kijing yang menjadi wilayah PT Pelindo II. 

“Insya Allah beroperasinya pelabuhan samudera ini akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Kalbar,” pungkasnya.(Khaerudin/HH/*)

Add Comment