Martin Cek Kenaikan Harga Gula di Pasar Lumban Julu
Getting your Trinity Audio player ready...
|
TOBA (6 Maret): Kenaikan harga gula pasir di Kabupaten Toba melonjak hingga Rp 2.500 dari sebelumnya. Hal ini menyebabkan gula pasir langka dan sulit dicari di pasar.
Atas hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menerima laporan dari pedagang tentang tingginya harga gula di pasaran saat meninjau ke Pasar Lumban Julu, Kabupaten Toba, Jumat (6/3).
"Dari laporan yang saya terima, sebelumnya harga gula pasir Rp 12.000 per kilogram, kini di pasaran mencapai Rp 14.000 hingga Rp16.000 per kilogram," ujar Martin.
Legislator NasDem itu menyebutkan, hal tersebut membuat pedagang takut untuk membeli dan menyetok gula dalam jumlah banyak. Akibatnya, kekosongan gula pun kerap ditemui di setiap warung di Toba.
"Kami takut beli banyak-banyak. Takut kalau tiba-tiba harga kembali turun. Padahal modal masih tertanam," ujar Butar-Butar Gultom, salah satu pedagang di Pasar Lumban Julu.
Selain cek harga gula, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sumatera Utara (Sumut) II ini juga meninjau ketersediaan stok bahan makanan, seperti bawang putih, bawang merah, cabai dan tomat yang harganya justru relatif turun.
"Ketidakstabilan harga seperti ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Khusus gula pasir, saya berharap agar Kementerian Perdagangan melihat langsung kondisi di lapangan dan melakukan operasi pasar," ungkapnya.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, langkanya gula di pasaran disebabkan menurunnya produksi tahun 2019. Akibatnya, harga gula pun turut naik sesuai mekanisme pasar.(Darwis/HH/*)