Kelangkaan Pupuk di Pasuruan Segera Teratasi
Getting your Trinity Audio player ready...
|
PASURUAN (13 Maret): Kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur atas pencabutan blokir distribusi pupuk bersubsidi di Kecamatan Tutur dan Tosari. Selain itu kabar gembira lain adalah Kementerian Pertanian (Kementan) mengabulkan permohonan petani, terkait penambahan kuota pupuk bersubsidi.
Hal itu terungkap dari hasil konsultasi Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Joko Cahyono bersama anggota DPRD lainnya ke Kementerian Pertanian. Pihaknya, menjelaskan bahwa keterlambatan input data yang dilakukan Dinas Pertanian Pasuruan, berdampak pada kuota yang tidak sesuai.
"Kementerian mengambil data tanggal 19 Desember 2019 sebagai acuan dalam penentuan kuota pupuk bersubsidi ke masing-masing provinsi dan kabupaten/kota. Fakta yang kami temukan, ada keterlambatan input data, sehingga kuota pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan RDKK di Pasuruan," kata Legislator NasDem Pasuruan tersebut saat menjelaskan kepada Kementan, di Kabupaten Pasuruan, Jatim, Kamis (12/3).
Sebelumnya, sempat terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Pasuruan. Hal itu yang memicu kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Jatim karena adanya keterlambatan input E-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) di kabupaten atau kota, termasuk Pasuruan.
Atas hal itu Joko meminta Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan melakukan evaluasi ulang agar tidak terjadi keterlambatan input data yang menyebabkan tidak sesuainya kebutuhan pupuk bersubsidi. Kabupaten Pasuruan membutuhkan 36 ribu ton pupuk, tetapi yang terinput hanya 18 ribu ton.
"Tapi Allhamdulillah, setelah kami melakukan sejumlah lompatan-lompatan dengan wira-wiri ke Jakarta, pemprov dan lainnya, akhirnya Kabupaten Pasuruan akan mendapatkan tambahan pupuk bersubsidi. Insyallah bisa teratasi kebutuhan pupuk bersubsidi di sini," kata dia.
Joko Cahyono yang juga Ketua DPD NasDem Kabupaten Pasuruan itu mengatakan bahwa belakangan ini memang sempat terjadi gonjang-ganjing kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pasuruan. Setelah itu, pihaknya langsung memotret kondisi di lapangan yang sebenarnya.(BA/*)