Tarian Adat Sambut Rusdy Mastura di Pandayora
POSO (14 Maret): Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura dan Ketua Tim Pemenangan Rusdy, Nilam Sari Lawira, disambut aneka tarian adat saat tiba di Pandayora, Poso, Sulteng, Sabtu (14/3). Tarian adat Mokanta, Cakakele, sampai simbolis pemasangan Siga kepada Rusdy Mastura dan pemasangan Tali Bonto pada Nilam Sari Lawira.
"Tarian adat ini biasa kami suguhkan menyambut tamu terhormat saat tiba di wilayah ini. Selain untuk memberi penghormatan kepada tamu, kami juga ingin mempromosikan adat kami kepada masyarakat luas," kata Romus Pasoge, warga desa Pandayora, di lapangan Sepak Bola Pandayora, tempat kegiatan berlangsung.
Romus menyebutkan rencana kehadiran Rusdy Mastura di Pandayora, telah lama ditunggu warga. Karena itu, berbagai persiapan dilakukan, termasuk penyambutan adat kepada Calon Gubernur Sulawesi Tengah dari Partai NasDem tersebut.
"Dulu, pada Pilgub 2015, Rusdy Mastura menang di wilayah ini. Kami ingin, beliau kembali menang," kata Romus.
Menurut dia, nama Rusdy Mastura memang tidak asing lagi bagi warga Pandayora. Sosok yang mereka kenal dengan panggilan Om Cudy itu, adalah tokoh idola mereka.
Pada Konsolidasi dan Silturahmi itu, Ketua Tim Pemenangan Rusdy Mastura-Ma'mun Amir, Nilam Sari Lawira membuka dengan memberi penjelasan tentang perspektif politik perempuan dalam agenda pemenangan Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir.
“Tahap awal perempuan telah merebut sejarah sebagai Ketua DPRD Sulteng. Tetapi semua itu tidak ada artinya kalau kebijakan sensitif perempuan tidak bisa dieksekusi karena bukan dari Partai NasDem yang eksekutif,” urai Nilam disambut tepuk tangan peserta.
Nilam menjelaskan, kronologis Partai NasDem mengusung Rusdy Mastura-Ma’mun Amir. Salah satu konsernnya adalah menghadirkan ruang aspirasi perempuan dalam kebijakan praktis pembangunan.
“Dengan memenangkan Rusdy-Ma’mun, artinya kita punya kesempatan untuk mewujudkan lapangan kerja, kesehatan berkualitas, pendidikan, infrastruktur bagi kepentingan kaum ibu,” tegas Nilam.
Sedangkan Rusdy Mastura menyebutkan, apapun agenda yang dibicarakan tanpa kenaikan APBD Sulteng, maka semua program hanya bisa selesai dengan rencana.
“Kita tidak mungkin bisa mencapai program pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur yang mantap kalau APBD kita kecil. Itulah tugas saya, berjuang untuk peningkatan APBD,” pungkasnya.(BA/*)