NasDem Minta Masyarakat Lombok Pertahankan Budaya

LOMBOK BARAT (15 Maret): Budaya merupakan identitas sehingga keberadaannya harus dilestarikan segenap elemen masyarakat.

 Anggota DPR RI Partai NasDem Syamsul Luthfi mendorong masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjaga warisan leluhur tersebut dan menjadi daya tarik pariwisata yang akan berdampak baik bagi kesejahteraan.

Pada agenda resesnya kali ini, legislator NasDem itu mendukung pergelaran budaya asli Lombok Barat melalui Festival Merce 2020 di Dusun Merce, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi  NTB. 

Kegiatannya meliputi jalan sehat, kirab budaya, pameran kerajinan atau seni dan Malean Sampi.

"Saya mengapresiasi panitia Festival Merce yang dengan sadar berupaya melestarikan budaya lokal sebagai salah satu magnet hiburan masyarakat," katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (14/3).

Menurut dia, Lombok Barat sebagai kabupaten dengan pendapatan asli daerah cukup besar dari sektor pariwisata dan seharusnya mampu untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal. Selain itu juga budaya masyarakat sebagai magnet wisatawan domestik serta luar negeri.

Pariwisata berbasis budaya Lombok Barat seperti Malean Sampi harus menjadi leading sektor dalam membangun kepariwisataan karena dengan sendirinya pemberdayaan masyarakat seperti UMKM akan berjalan dan terbangun.

"Meminta kepada panitia festival agar ke depan lebih berani dan melakukan koordinasi yang signifikan dengan para pihak terkait mulai dari desa, kecamatan, hingga pemerintah daerah agar kelak kemudian Festival Merce dapat menjadi agenda tahunan resmi pemerintah setempat," tegas anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Festival Merce Ismail Syarief menjelaskan, acara yang dipimpinnya merupakan bagian dari memperingati Bajang Merce Community yang ke 14 tahun yakni wadah perkumpulan pemuda dan remaja Dusun Merce.

Kemudian, kata dia, salah satu acara sekaligus magnet dalam gelaran ini yakni Malean Sampi merupakan salah satu tradisi masyarakat Narmada menjelang musim tanam padi.

"Setidaknya terdapat 100-an kelompok masyarakat yang fokus menjaga budaya Malean Sampi," pungkasnya. (MI/*)

Add Comment