Sahroni Donasikan Gaji 4 Bulan untuk Perangi Covid-19
JAKARTA (25 Maret): Tidak hanya memberi bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada sejumlah rumah sakit di Jakarta, Ahmad Sahroni, juga akan mendonasikan gajinya selama empat bulan ke depan selaku Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk kepedulian atas persoalan pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia.
Gaji tersebut akan langsung mengalir setiap bulannya ke rekening pengepul untuk kemudian digunakan sebagai salah satu sumber biaya penanganan Covid-19.
Legislator NasDem itu mengatakan langkah tersebut ia lakukan semata-mata karena menyaksikan masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi selama dia melakukan road show penyaluran bantuan APD ke berbagai rumah sakit di Jakarta di beberapa hari lalu.
“Apa yang saya lihat dan rasakan langsung selama menyalurkan bantuan ke berbagai rumah sakit inilah yang kemudian mendorong saya untuk mengambil keputusan mendonasikan gaji bagi penanganan Covid 19,” kata Sahroni, Selasa (24/3).
Anggota DPR RI NasDem dari dapil Jakarta III itu mengaku apa yang ia sumbangkan hanyalah kontribusi kecil dibanding pengorbanan yang diberikan petugas medis yang disebutnya sebagai pahlawan kesehatan dalam menangani pasien Covid 19. Oleh karenanya ia pun berharap setiap individu mau mengulurkan tangan memberi bantuan agar bersama menghalau Covid 19 dari bumi pertiwi Indonesia.
“Saya sudah bernazar untuk mendonasikan gaji saya untuk empat bulan ke depan bagi penanganan Covid 19,” kata Sahroni.
Dia tidak berharap negeri ini tetap dihantui Corona selama empat bulan ke depan.
"Bahkan saya dan kita pasti berdoa agar Corona secepatnya musnah. Namun nazar itu tidak akan berubah,” tutur Sahroni.
Legislator NasDem kelahiran Tanjung Priok Jakarta Utara ini pun menyampaikan pandangannya terkait rapid test Covid 19 yang akan dilakukan pemerintah.
Baginya, rapid test lebih tepat jika mendahulukan petugas medis di rumah sakit mengingat posisi mereka sebagai gugus terdepan dalam memerangi Covid 19.
“Argumennya sederhana. Kalau petugas medisnya terpapar virus, bagaimana nasib pasiennya? Oleh karena itu rapid test harus lebih dahulu memastikan tenaga medis negatif dari paparan Covid 19,” jelasnya.
Adapun perihal rapid test terhadap anggota DPR yang marak terpublikasi di media, menurut Sahroni sesungguhnya hal tersebut bisa dilakukan sendiri oleh masing-masing anggota DPR.
“Kita lebih fokus pada tenaga medis karena merekalah garda terdepan dalam penanganan Covid 19,” tutup Sahroni. (MI/*)