Felly Atasi Kekurangan APD Pemerintah di Sulut
MANADO (2 April): Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari pemerintah pusat masih belum mencukupi kebutuhan rumah sakit di Sulawesi Utara (Sulut).
Situasi ini direspons Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene dengan memberikan bantuan APD yang berjumlah enam kali lipat dari bantuan pemerintah.
Sebelumnya, sebanyak 3.000 pcs atau 60 koli APD dari pemerintah pusat tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara pada Kamis (26/3). APD tersebut dibawa pesawat milik TNI AU CN-295 A-2907 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Dirut RS. Sitti Maryam Dr. Any Rahman menyampaikan bahwa pada 1 April kemarin, tambahan bantuan APD telah datang. Namun, itu merupakan bantuan pribadi dari Felly Runtuwene sebagai wakil rakyat dari dapilnya.
“Kemarin kami menyaksikan penyaluran bantuan pribadi Ibu Felly berupa jumpsuit, masker bedah dan Mm asker N95 untuk institusi kesehatan di Sulawesi Utara ini. Ini bantuan yang tepat di saat provinsi ini dituntut sigap memprioritaskan perlindungan bagi tenaga medis,” ungkapnya.
Berdasarkan keluhan pemangku kebijakan di bidang kesehatan Sulut, jumlah bantuan pemerintah masih dinyatakan belum memenuhi kebutuhan standar wilayah. Bantuan APD pemerintah hingga akhir Maret lalu, telah didistribusikan oleh BPBD kepada tim medis yang bertugas untuk menangani virus corona di 15 Kabupaten/Kota di Sulut. Namun, belum bisa menjangkau para tenaga medis di tingkat puskesmas.
Sebagai informasi, jumlah tenaga medis yang telah disiapkan Pemprov Sulut mencapai 10.000 orang yang tersebar di seluruh Sulut, baik di rumah sakit, puskemas maupun tempat-tempat yang direkomendasikan oleh pemerintah.
Felly, kemarin, Rabu (1/4) secara maraton melakukan penyerahan bantuan APD dan masker bedah dan masker N95 kepada beberapa rumah sakit di Sulut, meliputi RS Advent Manado, RS Siti Mariam Manado, RS Gunung Maria Tomohon dan RS Kalooran Amurang.
Dalam acara penyerahan tersebut Felly menerangkan bahwa pemerintah tidak bisa dibiarkan sendiri dalam menghadapi wabah pandemik Covid-19. Masih terbatasnya bantuan APD dari pemerintah harus dimaklumi karena harus terbagi-bagi seluruh wilayah Indonesia.
“Mari kita bergotong royong untuk saling membantu saja. Kiranya bantuan ini bisa sedikit menambah kebutuhan tenaga medis yang ada di RS,” tegasnya.
Srikandi NasDem ini menyampaikan bahwa tenaga medis merupakan profesi yang berada di posisi paling depan menghadapi wabah pandemik covid-19 harus mendapat perhatian yang serius. Hal itu harus ditunjukkan dengan pemenuhan kebutuhan APD untuk kenyamanan dan keamanan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Rumah sakit swasta yang bernaung di bawah yayasan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan juga harus kita perhatikan. Mereka selama ini sudah ikut membantu memberikan pelayanan kesehatan dengan segala kemampuan yang dimiliki,” tegasnya.
Kepada media, Felly juga menyoroti anggaran yang disiapkan Pemprov Sulut Senilai Rp 48 miliar harus dikelola secara transparan. Alokasi anggaran harus dapat diterima manfaatnya hingga tingkat Puskesmas, hal ini penting karena masyarakat mereka datang memeriksakan diri ke Puskesmas terlebih dulu sebelum berangkat ke rumah sakit rujukan.
“Ini bagian tugas saya sebagai wakil rakyat Sulut. Saya akan pantau terus transparansinya,” pungkasnya. (Jang)