Martin Minta Mendag Jamin Stok dan Harga Pangan

JAKARTA (5 April): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, mengingatkan pentingnya menjaga ketersediaan serta stabilitas harga pangan dan peralatan kesehatan di masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.

Pernyataan ini ditujukan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam dalam rapat kerja virtual yang dilaksanakan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/4).

“Pak Menteri, terhadap Covid-19 ini, ada dua hal yang tidak boleh selip. Pertama, soal pangan. Yang kedua, soal peralatan kesehatan,” ujar Martin.  

Menurut Ketua DPP Partai NasDem itu, ketersediaan dan stabilitas harga pangan dan alat kesehatan ini sangat tergantung pada peran yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Terkait pangan, lanjutnya, pemerintah harus menjaga agar stoknya cukup dan harga tidak melonjak. Terutama, bahan pangan pokok seperti beras, daging, buah-buahan dan lainnya. 

"Saat ini, harga daging sudah di atas Rp 80 per kg. Jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Lonjakan harga semacam ini harus dicari penyebabnya. Apakah karena persoalan distribusi atau penimbunan," imbuh Martin. 

Karena itu, legislator NasDem ini meminta, Mendag untuk mendalami soal distribusi bahan pangan. Perlu dikaji apakah wabah Covid-19 berpengaruh pada distribusi barang, lalu dicari solusinya.

“Kalau memang ada pengaruhnya, misalnya tidak bisa membawa barang dan sebagainya, agar difasilitasi Pak. Kalau perlu diberi kompensasi agar para distributor ini bisa tetap menjalankan perannya di tengah wabah Covid-19 ini," tuturnya. 

Menurut legislator daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara II ini, jika lonjakan harga terjadi karena penimbunan, maka perlu ditindak tegas. 

"Karena saat wabah Covid-19 ini masih ada oknun yang menimbun, saya rasa ini kejahatan luar biasa yang harus kita tindak,” tegasnya.

Martin mengatakan, saat ini Kemendag sudah memermudah dengan membebaskan beberapa persyaratan dan bea impor barang, terutama peralatan kesehatan untuk penanganan Covid-19. Namun, banyak masyarakat atau pelaku pasar belum mengerti. 

"Saya meminta Kemendag agar menyampaikan secara terbuka apa saja persyaratan impor tersebut. Agar ada lebih banyak orang yang melakukan impor alat kesehatan," ujarnya

Tujuannya, Martin menuturkan, agar stoknya cukup untuk memenuhi kebutuhan yang saat ini sedang tinggi. Apalagi pemerintah masih gagal menghentikan pemudik dari Jakarta yang berpotensi memunculkan ledakan pasien Covid-19 di berbagai daerah.

“Kalau kita tidak mengantisipasi ini, mendorong segera peralatan APD seperti masker dan lainnya untuk tenaga kesehatan, maka kita kembali lagi ke persoalan yang sekarang terjadi di Jakarta, di mana banyak dokter dan tenaga kesehatan yang menjadi korban dari Covid-19," tukasnya.

Martin mengimbau, kemendag agar tidak hanya membuka keran (impor), tapi dijelaskan seluruh persyaratannya,  agar diketahui oleh masyarakat.

“Intinya Pak, jaga stok pangan dan jaga stok untuk peralatan kesehatan. Apa pun yang terjadi ke depan, entah itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) atau bahkan kalau kita mengikuti langkah negara-negara lain untuk lockdown, maka dua hal ini tidak boleh selip, tidak boleh 'missed'. Ini harus bisa dilakukan dengan baik oleh Kemendag,” pungkas Martin.(HH/*)

Add Comment