Kemenag Diminta Perhatikan Guru Honorer
KEDIRI (9 April): Anggota Komisi VIII DPR RI dari NasDem, Nurhadi menegaskan pentingnya peran serta Kementerian Agama (Kemenag) dalam menangani dampak ekonomi yang dirasakan guru honorer atau non PNS akibat pandemi Covid-19.
Nurhadi mengatakan hal itu dalam rapat kerja virtual Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama Fahrul Razi pada Rabu (8/4). Legislator NasDem itu berharap Kemenag memiliki program untuk memberikan tunjangan bulanan kepada guru atau tenaga pendidik sebagai antisipasi dampak virus Corona.
"Saya berharap Kemenag memberi perhatian kepada para guru dan juga tenaga pendidik lainnya terkait tunjangan bulanan khususnya bagi guru honorer atau non PNS. Program itu saya harap menjadi salah satu program refocusing agar dampak Covid 19 bisa diantisipasi oleh Kemenag seperti halnya kementerian lain" harap Nurhadi.
Menanggapi itu, Menag Fahrul Razi menyatakan saat ini Kemenag masih menunggu jawaban dari Kementerian Keuangan.
"Kami menunggu keputusan Menteri Keuangan berapa (dana) yang akan dikembalikan lagi kepada kami nantinya," kata Menag.
Dalam raker tersebut, Nurhadi juga menyatakan keprihatinannya karena adanya penolakan warga di sejumlah daerah atas jenazah korban Covid 19, karena seolah-olah merupakan aib, padahal bukan.
“Penolakan pemakaman jenazah korban Covid 19 sangat bertentangan dengan norma-norma ajaran Agama Islam. Begitupun dengan agama-agama lain yang diakui di Indonesia,” ujar anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VI itu.
Perihal kasus penularan Covid 19 di klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jatim, Nurhadi meminta Kemenag agar terus memantau penanganan dan perkembangannya.
“Apakah sudah dilakukan rapid test terhadap semua peserta pelatihan petugas haji yang digelar di Asrama Haji Embarkasi Surabaya beberapa waktu lalu? Hal itu agar bisa meminimalisasi penyebaran Covid 19," ujar Nurhadi.
Nurhadi juga meminta Kemenag agar peran serta tokoh-tokoh agama bisa dimaksimalkan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah protokol kesehatan dalam penanganan Covid 19 ini. []