Sistem Penanganan di Posko Satgas Covid-19 Masih Lemah
TORAJA UTARA(19 April): Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Eva Stevany Rataba dan sejumlah warga menyoroti situasi dan kondisi pemeriksaan kendaraan dan orang di perbatasan Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/4).
Menurut pantauan Eva di lapangan, antrean kendaraan dari arah Tana Toraja menuju ke Toraja Utara memanjang hingga ke Rantelemo, hingga terjadi penumpukan kendaraan dan orang di lokasi pemeriksaan.
"Saya melihat minimnya alat pengukur suhu tubuh. Hanya ada dua, satu untuk pengendara motor dan satu lagi untuk pengendara mobil. Tentu, ini akan menghambat lalu lintas, sehingga terjadi penumpukan kendaraan dan orang," ujarnya usai melihat kondisi di lokasi pemeriksaan.
Legislator NasDem ini mengatakan, penumpukan ini mengabaikan prinsip physical distancing yang ditetapkan pemerintah. Penumpukan warga ini dikhawatirkan bisa membuat warga dan petugas yang bertugas di lapangan rawan terpapar Covid-19.
“Saya mendapat banyak sekali keluhan dari masyarakat yang hendak melintas di perbatasan. Mereka harus antre berjam-jam baru bisa lewat. Mereka juga harus bertumpuk untuk diperiksa,” urainya lebih lanjut," ucapnya.
Selain kekurangan peralatan, faktor penyebab lainnya adalah minimnya koordinasi antara petugas di lapangan dan Satgas Covid-19 Toraja Utara.
“Saya telepon ke Satgas, tanya, jawabannya sudah, sudah, apanya yang sudah? Ini masyarakat bertumpuk di sini, rawan terpapar Covid-19,” tegas Eva Stevany.
Menurut Eva, pemeriksaan kendaraan dan orang yang hendak masuk ke Toraja Utara, itu penting, tapi cara dan prosedurnya harus segera diubah. Peralatan pemeriksaan harus ditambah. Jarak antarorang juga harus diperketat. Koordinasi antarpetugas di lapangan dengan Satgas, harus padu.
“Jangan menyiksa masyarakat. Berikan pelayanan yang cepat dan tepat, supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan dan orang,” pungkasnya.(HH/*)