New Normal akan Membentuk Birokrasi Digital

JAKARTA (19 Mei): Bidang Hubungan Internasional DPP Partai NasDem kembali diundang dalam diskusi internasional yang diadakan secara virtual oleh SocDem Asia, pada Jumat (15/5). Topik diskusi membahas potensi perubahan cara kerja pemerintahan akibat pandemi Covid-19 yang diikutii 140 Peserta dari 16 negara di seluruh benua.

Acara diskusi SocDem Asia dimoderatori Machris Cabreros, Koordinator Jaringan dari Sekretariat SocDem Asia di Filipina. Sedangkan pembicara utama adalah Marc Saxer, Kepala Departemen Asia-Pasific Yayasan Politik Friedrich Ebert Stiftung (FES) dari Jerman.

Diskusi itu berbicara terkait dampak krisis Covid-19 yang mengubah cara kerja yang lebih ramah lingkungan serta ramah keluarga dan lebih menuju otomatisasi yang lebih besar. Selain itu juga dibahas dampak negatif dari Covid-19, utama hilangnya tren pekerjaan padat karya yang hanya bisa diatasi melalui solidaritas dan kerja sama internasional.

Delegasi NasDem berjumlah 10 orang dipimpin Putri Bilanova, perwakilan dari Bidang Hubungan Internasional DPP Partai NasDem. Hadir sebagai anggota delegasi NasDem antara lain Sondang Tampubolon, kader NasDem yang sering menjadi pembicara dalam forum internasinonal. Sedangkan Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP Partai NasDem, Martin Manurung berhalangan hadir.

“Partai NasDem melalui Bidang Hubungan Internasional sering sekali mengirimkan delegasi untuk menghadiri diskusi seperti ini, untuk mempertajam kemampuan dan pergaulan kader-kader partai melalui forum diskusi dengan organisasi-organisasi politik internasional,” kata Sondang.

Dalam diskusi kali ini sifat kritis dari para kader NasDem teruji dengan begitu aktifnya kader dalam menanggapi paparan dari pembicara utama, khususnya mengenai konsep “new normal” yang berpotensi tereskalasi menjadi perubahan cara kerja pemerintahan yang berujung pada perubahan birokrasi besar-besaran khususnya di kawasan Asia. 

Cara kerja pemerintahan juga akan mengikuti tren terbaru yang lebih menerapkan social distancing dan work from home. Semua pelayanan masyarakat akan dioptimalkan menggunakan media internet, birokrasi digital akan terbentuk. Dalam diskusi juga mengemuka, bahwa pengawasan dan pemantauan masyarakat akan bertumpu pada teknologi tinggi, dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya.

Keadaan baru ini tidak luput dari potensi resistensi masyarakat. Namun, sifat pemantauan ini bukanlah hal yang harus ditakuti, karena justru untuk menjaga hidup masyarakat itu sendiri. Masyarakat cukup lebih aktif menjaga hak privasi mereka agar tidak terkikis secara permanen.

“SocDem Asia sangat menghargai partisipasi dari NasDem yang cukup aktif memberikan sudut pandang Indonesia dalam diskusi ini,” ungkap Sondang.

Sebagaimana hasil diskusi yang diikuti Partai NasDem sebelumnya, hasil diskusi kali ini akan dijadikan bahan berharga bagi Partai NasDem dalam merumuskan suatu kajian kebijakan yang dapat menjadi alternatif pemikiran bagi para pemangku kepentingan di pemerintah dalam menghadapi situasi “new normal” yang akan dihadapi Indonesia. 

“Dari hasil diskusi kali ini nantinya akan kami laporkan ke Partai NasDem untuk nantinya didalami kembali hingga menghasilkan suatu produk akademis berupa pilihan kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah saat kita semua menghadapi situasi new normal dari pandemi ini” tutup Sondang. []

Add Comment