Gemar Ikan Bantu Ekonomi Warga di Tengah Covid-19
Getting your Trinity Audio player ready...
|
SINTANG (13 Juni): Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania bersama Direktur Usaha dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI serta Bupati Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jarot Winarno melakukan Safari Gerakan Masyarakat Makan Ikan, Sabtu (13/6).
Sebanyak 500 paket gemar ikan berupa produk olahan seperti abon ikan lele, nugget ikan, dan sarden serta masker dibagikan kepada masyarakat Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang.
Kegiatan itu dilakukan guna mendukung gizi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Dalam pendistribusian bantuan itu tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kepada wartawan Yessy mengungkapkan potensi perairan sungai di Kabupaten Sintang dan wilayah Kalbar secara keseluruhan, cukup besar. Dia mendorong pemerintah mengembangkan potensi ikan perairan darat yang dimiliki Kalbar.
"Tidak hanya bagi konsumsi gizi masyarakat, namun juga sebagai produk lokal unggulan Indonesia untuk dibudidayakan sehingga bisa mendukung komoditi ekspor perikanan darat," ujar anggota Komisi IV DPR RI itu.
Legislator NasDem itu percaya bahwa potensi ikan lokal di Sintang dan Kalbar sangat banyak.
"Siapa yang tak tahu arwana sebagai ikan hias yang diakui dunia. Satu lagi Ikan Semah yang memiliki nilai ekonomi. Mari kita bahu membahu mendorong pengembangan perikanan lokal di wilayah Kalimantan Barat," katanya.
Sehingga, lanjut Yessy, masyarakat, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pembudidaya ikan dapat merasakan manfaat dari potensi perikanan darat yang dimiliki untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Yessy berharap, masyarakat berpartisipasi menjaga ekosistem dan habitat hidup di sungai-sungai dengan mengurangi sampah, dan menggunakan cara-cara ramah lingkungan dalam menangkap ikan.
Bupati Jarot dalam sambutanya memaparkan bahwa konsumsi ikan masyarakat Sintang masih relatif rendah yaitu 38Kg/orang/tahun. Dia menyoroti pola konsumsi gizi masyarakat yang cenderung rendah.
"Padahal untuk mendapatkan ikan masyarakat tinggal memancing dan bukan hal yang sulit," tuturnya.
Jarot Winarno mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 mengkonsumsi ikan sangat penting untuk meningkatkan antibodi, sehingga dia mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi ikan.
Direktur Usaha dan Investasi KKP, Catur Sarwanto mengungkapkan kendati nilai atau jumlah konsumsi ikan secara nasional meningkat, dia mengaku bahwa tingkat pemerataan konsumsi ikan di Indonesia masih sangat rendah.
"Hal itu tentu menjadi pekerjaan rumah bersama di tengah tantangan stunting di Indonesia. Di satu sisi jumlah stok ikan meningkat namun di sisi lain tingkat kecukupan gizi dan konsumsi ikan masyarakat masih relatif rendah," katanya.(HH/*)