Bantuan Baznas Jangan untuk Kepentingan Politik Kepala Daerah
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (16 Juli): Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi NasDem, Satori mengapresiasi kinerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) antara Januari-Juni 2020 yang sudah memenuhi target.
“Saya mengapresisasi kinerja Baznas Pusat yang telah memenuhi target. Tapi, target Januari-Juni 2020 sebesar Rp240,399 miliar menurut saya masih kecil karena seharusnya bisa ditingkatkan lagi agar merata di 34 provinsi," ujar Satori dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR dengan Baznas di kompleks DPR RI Senayan Jakarta, Rabu (15/7).
Anggota Fraksi NasDem DPR dari dapil Jawa Barat VIII itu berharap di bulan-bulan berikutnya, target dan realisasi Baznas dapat tercapai. Ia meminta Baznas untuk mengimbau seluruh masyarakat dalam pengumpulan zakat, infak, dan sedekah khususnya pada 2020 ini.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini banyak yang harus difasilitasi untuk bantuan kepada masyarakat," imbuhnya.
Namun pada sisi lain Legislator NasDem itu juga menyoroti kinerja Baznas Pusat yang dinilai kurang koordinasi dengan Baznas daerah.
“Di dapil saya yaitu Cirebon, bantuan dari Baznas lebih banyak digunakan untuk kepentingan kepala daerah. Contohnya dalam permohonan proposal untuk membantu masyarakat yang disalurkan melalui Baznas daerah tetapi digunakan untuk kepentingan politik kepala daerahnya," kata Satori.
Menurut dia, perlu ada aturan secara linier agar bantuan dari Baznas Pusat tidak dikendalikan kepala daerah. Satori juga menanyakan kepada Kepala Baznas, Bambang Sudibyo mengenai pemberdayaan ekonomi mustahik.
“Pemberdayaan ekonomi mustahik semester satu 2020, data per 30 Juni 2020 senilai total Rp5,3 miliar. Mengapa baru bisa didistribusikan ke lima provinsi saja, apakah tidak dibagi rata ke 34 provinsi?" tanyanya.
Legislator NasDem itu memberikan masukan untuk Baznas mengenai perlunya perbaikan regulasi tata kelola pengelola zakat.
“Apabila dilakukan perbaikan regulasi dan tata kelola pengelola zakat, maka zakat akan tumbuh lebih besar lagi dan sangat membantu mengurangi kemiskinan. Terbukti pada saat Covid-19 ini Baznas sudah menyalurkan ke 31 provinsi sebanyak Rp296,07 miliar," katanya.(Dev/HH/*)