Balai Persemaian Bibit Lampung bisa Jadi Contoh Daerah Lain
LAMPUNG (21 Juli): Program persemaian permanen untuk melakukan pembenihan tanaman di Lampung Selatan, sudah cukup baik, karena mampu melakukan pembenihan berbagai jenis bibit buah dan sayuran. Pemilihan bibit yang unggul dan baik harus lebih diperhatikan.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem, Sulaeman L Hamzah mengemukakan itu di Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Way Seputih dan Sekampung di Karangsari, Ketapang, Lampung Selatan, Lampung, Senin (20/7) saat bersama Komisi IV DPR melakukan kunjungan kerja ke Lampung.
“Kami juga ingin melihat sejauh mana pengelolaan dan hambatan pembibitan persemaian dilakukan,” kata Sulaeman.
Legislator NasDem dari dapil Papua itu berharap metode pembibitan yang dilakukan di Balai Persemaian Bibit tersebut bisa diterapkan di daerah lain.
Plt Dirjen Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hudoyo mengungkapkan ada 50 persemaian permanen di Indonesia. Dari jumlah itu, rata-rata tahun sebelumnya menghasilkan tiga juta bibit, namun, pada 2019 hanya menghasilkan satu juta bibit, dan pada 2020 ini baru menghasilkan 750 bibit. Salah satu faktornya karena adanya pengurangan anggaran untuk persemaian bibit.
Seusai dari Balai DAS dan Hutang Lindung Way Seputih dan Sekampung, rombongan Komisi IV DPR RI mengunjungi Desa Margacatur, Kalianda. Komisi IV DPR RI melakukan panen raya jagung, berdialog dan memberikan bantuan kepada para petani. (dpr/*)