NasDem Siapkan Kejutan di Pilkada Gunungkidul
YOGYAKARTA (27 Juli): Kontestasi Pilkada di Gunungkidul, DIY, semakin menarik dengan berbagai dinamika bursa pencalonan. Setelah muncul pasangan independen dan pasangan dari koalisi PDIP, Partai NasDem dengan sembilan kursi di DPRD Gunungkidul dipastikan mengusung sendiri kandidatnya.
Pada Minggu (26/7) siang, NasDem mempertemukan dua kandidat bupati yang sejauh ini memiliki elektabilitas tinggi. Keduanya adalah Wahyu Purwanto dan Sunaryanto. Namun dalam forum itu Wahyu menegaskan dirinya urung mengikuti kontestasi pilkada sekalipun memiliki jaringan yang kuat di akar rumput.
"Perjuangan yang saya lakukan bersama segenap relawan tidak akan berhenti. Banyak jalan membangun Gunungkidul dan saya memilih jalan sosial," ujar adik ipar Presiden Joko Widodo tersebut.
Sedangkan Sunaryanto mengatakan siap meneruskan gagasan Wahyu Purwanto untuk membangun Gunungkidul.
"Kita perlu akses untuk membangun Gunungkidul, baik dengan industri, investor, maupun dengan pemerintah. Pak Wahyu punya pengalaman di situ," ujar laki-laki berlatar belakang perwira menengah TNI AD itu.
Ketua DPW NasDem DIY, Subardi mengatakan NasDem menyiapkan kejutan, sekalipun kandidat yang akan diusung sudah mengerucut.
"Sunaryanto sudah mendaftar di NasDem dan elektabilitasnya tertinggi kedua (setelah Wahyu) berdasarkan survei internal. Nanti pada saat deklarasi, kami siapkan kejutan. Yang jelas NasDem adalah partai modern dan demokratis. Kami tidak butuh mahar politik," tegas anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
Capaian NasDem di Gunungkidul patut diperhitungkan. Bupati dua periode saat ini, Badingah adalah kader NasDem. NasDem juga memiliki satu Wakil Ketua DPRD Gunungkidul. Dengan modal sembilan kursi legislatif, NasDem dapat mengusung calonnya tanpa berkoalisi. Namun menurut Subardi peluang berkoalisi dengan parpol lain tetap terbuka.
"Koalisi akan dibangun berdasarkan visi misi pembangunan bukan kekuasaan," kata Legislator NasDem tersebut.(Nizar/*)