Menteri Pertanian Ingin Porang Mendunia

SIDENRENG (29 Juli):  Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tiba di Dusun Tellang, Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (28/7). Sebelumnya, helikopter yang ditumpangi SYL mendarat di lapangan sepak bola Bendoro, Pangkajene-Sidenreng, Sulsel yang lokasinya beberapa kilo meter dari pusat kegiatan.

Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu dijemput Pembina Kelompok Tani Semangat Milenial yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif menuju lokasi lahan pertanian porang untuk memimpin gerakan penanaman perdana porang di kebun milik Dandim 1420/Sidrap sekaligus panen porang bersama Kelompok Tani Semangat Milineal di Desa Talumae. 

Syahrul mengatakan Kementerian Pertanian tengah fokus mengembangkan tanaman porang karena memiliki pasar ekspor yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pasar ekspor porang seperti ke Jepang, Taiwan, Korea dan China serta beberapa negara Eropa. 

"Oleh karena itu, kita coba kembangkan di seluruh Indonesia dan pionernya di Sidrap ini," ujar Syahrul Yasin Limpo.

Politisi NasDem itu ingin terus meningkatkan budi daya porang guna mendongkrak komoditas pertanian agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, nilai ekspor dan peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri. 

Porang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sedang tren diminati pasar ekspor. Sulawesi Selatan termasuk salah satu daerah yang gencar dalam mengembangkan tanaman porang yang hasil produksinya diekspor.

"Potensi pengembangan porang jelas besar karena kita memiliki lahan marginal yang luas. Budidaya porang ini khusus kita ekspor," ujar Mentan.

Hadir pada acara tersebut Wakil Gubenur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Pol Halim Pagarra, Wakil Bupati Sidrap, Muhamad Yusuf, dan jajaran eselon I Kementerian Pertanian.

Syahrul Yasin Limpo menegaskan dalam pengembangan budidaya porang, pihaknya tidak hanya fokus pada proses produksi, namun juga turut membangun industri pengolahan. 

Syaharuddin Alrif, petani muda porang sekaligus pembina Kelompok Tani Semangat Milineal mengapresiasi Menteri Pertanian yang telah menginiasi budidaya porang. Dia menilai Kementerian Pertanian sangat optimal memberikan bantuan dan pendampingan teknologi.

Menurut Syahar, budidaya porang adalah budidaya memanen dolar sebab memberikan keuntungan yang sangat besar.

"Luas lahan porong kami budidayakan ini 50 hektar. Hasil panennya bisa 150 ton per hektar dalam 8 bulan. Dengan harga Rp 8.000 per kilogram, maka bisa dapat Rp1,2 miliar. Total biaya hanya Rp70 juta per hektar. Jadi keuntunganya sangat besar," papar Syahar.

Karena itu, Sekretaris DPW NasDem Sulsel tersebut mengajak masyarakat untuk mulai menanam porang. Pasalnya, porang harus dijadikan komoditas primadona ekspor Sulawesi Selatan. 

"Petani harus siapkan lahan, semangat kerja dan semangat supaya bisa kaya. Kementerian Pertanian akan membina petani lebih luas bahkan dibangun pabrik sehingga Sulawesi Selatan akan meningkatkan komoditas ekspor pangan yang lebih banyak,” pungkasnya.(RO/*)

Add Comment