Pemerintah Perlu Perkuat Sektor UMKM Hadapi Resesi
JAKARTA (5 Agustus): Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Fauzi Amro menyerukan perlunya konsolidasi segala komponen bangsa untuk bersiap menghadapi resesi ekonomi.
Fauzi menyampaikan itu nenanggapi data BPS (Badan Pusat Statistik) yang disampaikan kepala BPS, Suhariyanto secara virtual, Rabu (5/8). Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi pada kwartal II tahun 2020 di posisi minus 5,32%, jauh di bawah perkiraan pemerintah sebesar minus 4,3%-minus 4,8%. Dengan pertumbuhan minus 5,32%, menurut Legislator NasDem asal Sumatera Selatan I itu, penurunannya menyentuh hingga pasar ritel.
“Data menunjukkan, konsumsi rumah tangga pada kwartal II tahun 2020 ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Dari data yang saya peroleh, laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode April hingga Juni 2020 tercatat terkontraksi minus 14,4%, menurun dibandingkan data tahun lalu. Kondisi serupa juga terjadi pada aktivitas impor, mengingat impor barang konsumsi sepanjang kwartal II tahun 2020 tercatat minus 11,9%. Angka ini jauh di bawah angka tahun 2019,” ungkap Fauzi, Rabu (5/8).
Legislator NasDem ini mengingatkan, dampak resesi ekonomi akan sangat terasa dan menimbulkan efek domino pada kegiatan ekonomi lainnya sehingga berpotensi menghilangkan sejumlah lapangan pekerjaan sampai menciptakan gelombang PHK.
“Jika tak segera diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor seperti perbankan hingga sektor riil dan mengkibatkan banyak bisnis gulung tikar. Ini akan menciptakan hilangnya lapangan kerja. Bahkan resesi ekonomi yang berlangsung lama bisa menyebabkan depresi ekonomi hingga kebangkrutan ekonomi,” tegas Fauzi.
Putra Sumatera Selatan ini juga melihat bahwa pemerintah sudah berusaha untuk mengantisipasi resesi yang akan terjadi.
“Pemerintahan Jokowi sudah berupaya maksimal dengan mengeluarkan berbagai macam kebijakan seperti relaksasi kredit, bantuan jaringan pengaman sosial, program keluarga harapan, bantuan kredit UMKM, hingga kebijakan pelonggaran PSBB dan kebijakan kenormalan baru agar ekonomi bisa kembali bergerak,” jelasnya.
Namun, Legislator NasDem itu menyadari bahwa pemerintah masih perlu melakukan terobosan kebijakan secepatnya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terus tertekan hingga kwartal III tahun 2020.
“Dari krisis 1998 yang bisa bertahan saat itu adalah sektor UMKM. Karena itu Pemerintah harus segera mempercepat pencairan kredit modal untuk memperkuat UMKM dalam negeri, karena saat kita berkembang dan maju otomatis ekonomi Indonesia akan ikut tumbuh,” terang Fauzi.
Fauzipun tidak menampik bahwa Indonesia bisa belajar dari pemerintah China dalam menata ekonomi dan sekaligus menangani Covid-19.
“Kita bisa belajar dari China dalam menata ekonomi mereka pasca Covid-19. Caranya adalah mempercepat penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran dan mempercepat stimulus-stimulus yang mampu menopang ekonomi, sekaligus menerapkan kebijakan lockdown yang akurat dan memperkuat riset kesehatan dalam upaya menemukan vaksin Covid-19,” pungkasnya. (.)