Tina Nur Alam Serahkan 1581 Beasiswa PIP di Konsel
ANDOOLO (27 Agustus): Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Tina Nur Alam menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 1.581 siswa SD, SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Beasiswa PIP untuk tahap awal itu adalah program aspirasi yang disampaikan Tina Nur Alam kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bantuan biaya pendidikan yang tersebar pada masing-masing sekolah di Konsel, yaitu SD sejumlah 973 siswa, SMP 230 siswa, 232 siswa SMA, dan 146 siswa SMK.
"Alhamdulillah melalui aspirasi saya pada mitra Komisi X DPR, beasiswa PIP banyak diberikan untuk siswa di Sultra. Salah satunya di Konawe Selatan,” jelas Tina saat menyerahkan beasiswa secara simbolis pada siswa di Desa Lambodu Jaya, Kecamatan Lalembuu, Andoolo, Konsel, Selasa (25/8).
Anggota Komisi X DPR RI dari NasDem itu mengatakan, beasiswa melalui aspirasinya tersebut tersebar di hampir semua kabupaten dan kota di Sultra, meskipun jumlah kuota tiap daerah berbeda-beda.
“Saya di Komisi X DPR berupaya menyuarakan kebutuhan pembangunan daerah di bidang pendidikan karena saya tahu pendidikan adalah fondasi utama untuk menghasilkan SDM berkualitas,” kata Legislator NasDem itu.
Wakil rakyat dari Sulawesi Tenggara itu berharap, beasiswa yang diberikan dapat membantu orangtua dalam membiayai anak-anak mereka. Dia juga menitip pesan agar anak-anak Konsel secara khusus dan Sultra secara umum tidak putus sekolah hanya karena keterbatasan biaya.
“Kami di DPR terus menyuarakan agar anggaran negara benar-benar banyak diporsikan untuk pendidikan. Orangtua jangan khawatir dengan biaya karena banyak sekali beasiswa yang bisa diperoleh. Yang jelas jangan sampai putus sekolah,” tukas Tina.
Tidak hanya itu, kata dia, bantuan pendidikan juga sudah diporsikan cukup besar di APBD kabupaten maupun provinsi. Sampai saat ini sejumlah pemda terus memenuhi target minimal 20% APBD untuk anggaran pendidikan. Begitu juga dengan APBN.
Dengan demikian tidak ada alasan anak usia sekolah di Sultra tidak mengenyam pendidikan dasar hingga menengah. Baginya siswa SD hingga SMA di Sultra adalah masa depan Sultra. (ALP/HH/*)