Satori Apresiasi Program BOP Kemenag
JAKARTA (24 September): Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Satori mengapresiasi Kementerian Agama (Kemenag) atas program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk pondok pesantren, Madrasah Diniyah Taklimiyah (MDT) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA/TPQ).
Satori menyampaikan itu dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/9).
Menurut Satori, program BOP tersebut lebih baik ditambahkan untuk guru-guru ngaji.
"Alokasi penyesuaian anggaran Kemenag sebesar Rp66,9 triliun, alangkah lebih baik ditambahkan anggaran BOP untuk guru-guru ngaji di daerah. Karena stimulan dari pemerintah daerah melalui APBD hanya Rp150 ribu per bulan. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji," ujar anggota Fraksi NasDem DPR RI dari dapil Jawa Barat VIII itu.
Selain anggaran, Legislator NasDem itu juga membahas masalah di lapangan antara education management information system (EMIS) dan izin operasional wilayah dengan Pusat yang tidak sinkron.
“EMIS di Kemenag ke luar tapi di bawah lembaganya sudah tidak aktif, maka EMISnya harus di update. Masyarakat juga berharap dana BOP supaya lebih fleksibel bisa untuk operasional dalam pengurusan BOP itu sendiri. Contohnya ongkos mereka ke bank, beli meterai dan lain lain karena jarak yang jauh antara lembaga dan bank pencairan yaitu Bank BNI," kata Satori.
Dalam rapat tersebut, Legislator NasDem itu juga mengingatkan agar Kemenag perlu mengawasi travel-travel penyelenggara umroh.
“Penyelenggaraan umroh akan dibuka mulai Oktober. Mohon agar diperketat pengawasan terhadap travel-travel penyelenggara umroh agar setiap travel /biro perjalanan melaporkan kepada KASI haji dan umroh di Kemenag kabupaten/kota. Agar travel haji dan umroh tidak memanfaatkan situasi pasca pandemi yang bisa merugikan calon jemaah karena pasti akan sangat banyak orang yang mendaftar umroh,” tegasnya. (Dev/HH/*)