Wajar Masyarakat Menilai Kinerja Menteri

JAKARTA (26 Oktober): Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera II DPP Partai NasDem, Willy Aditya menilai sentilan terhadap menteri kabinet Presiden Joko Widodo karena kinerja tidak memuaskan adalah hal lumrah.

Dia menanggapi Relawan Jokowi Mania (Jokman) yang mendukung Jokowi dalam Pilpres lalu, kembali menggemakan reshuffle kabinet. Tak hanya itu, mereka juga menyentil seorang menteri berinisial 'P'.

"Biasa saja. Yang model begini kan dinamika biasa saja kalau ada isu-isu seputar reshuffle. Enggak ada masalah. Mau itu relawan, partai, pengamat, atau kalangan biasa, sah-sah saja. Kalau mereka enggak nyentil atau enggak bikin gosip kan enggak ramai," ujar Willy kepada wartawan, Sabtu (24/10).

Soal isu reshuffle, menurut Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu, sikap NasDem menghormati setiap keputusan Jokowi. Sebab, sambungnya, keputusan tersebut merupakan hak prerogatif presiden.

"NasDem percaya Pak Jokowi akan menimbang dengan seksama berdasar penilaian yang logis dan obyektif jika memang akan terjadi reshuffle. Toh, reshuffle juga fenomena biasa. Wajar kalau dalam tim ada evaluasi, termasuk dalam kabinet. Biasa saja," jelasnya.

Penilaian reshuffle, menurut Legislator NasDem itu, sepenuhnya berada di tangan Jokowi. Bila menurut Jokowi ada menteri yang kinerja tak mumpuni, wajib dilakukan perombakan kabinet.

"Reshuffle malah menjadi wajib kalau Presiden menilai bahwa ada anggota timnya yang kinerjanya memang tidak seperti yang diharapkan. Atau ternyata kinerjanya tidak mendukung visinya. Salah kalau dengan situasi semacam itu Presiden tidak melakukan reshuffle," imbuh Willy.

Sebelumnya, Ketua Umum Jokman, Immanuel Ebenezer, menyebut pihaknya sedang mempersiapkan rilis terkait nama-nama menteri yang layak diganti karena kinerjanya dinilai tidak memuaskan. Menurutnya lebih dari lima menteri yang layak untuk direshuffle. (HH/*)

Add Comment