Muslimatun akan Sajikan Prestasi Saat Debat Pilkada Sleman
SLEMAN (29 Oktober): Calon Bupati Sleman, DIY, nomor urut 2, Sri Muslimatun sudah menyiapkan strategi menghadapi debat publik pertama pada Jumat (30/10). Selain menguasai program kerja dan visi misi, alumni magister Kesehatan Masyarakat (Kesra) Universitas Gajah Mada (UGM) itu siap menyajikan prestasi selama menjabat Wakil Bupati Sleman sejak tahun 2015.
Melalui sejumlah capaian di bidang Kesra yang menjadi tanggung jawabnya selama menjabat Wakil Bupati, angka kemiskinan semakin turun. Pada tahun 2016, tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman berada di angka 10,60 %. Lalu turun menjadi 9,48 % di tahun 2017, dan turun 8,77% di tahun 2018, kemudian turun menjadi 8,08 persen di tahun 2019.
“Di saat yang lain bicara proyeksi, saya akan sajikan prestasi. Ini bukan pamer, tapi yang dibutuhkan Kabupaten Sleman adalah pengalaman dan kemampuan. Apalagi masa jabatan kepala daerah hasil Pilkada 2020, hanya tiga tahun, bukan lima tahun,” ujar Muslimatun di Sleman, DIY, Kamis (29/10).
Sebagai mantan anggota DPRD dan Wakil Bupati Sleman, Muslimatun kenyang akan pengalaman. Tentu ia lebih mengetahui masalah dan solusi apa yang dibutuhkan warga Sleman. Meskipun dalam pelaksanaanya, pembangunan melibatkan dukungan dari banyak pihak, ia menilai program kerja kepala daerah sangat menentukan.
“Saya menyusun program kerja yang konkret dan implementatif. Semua berbasis data sesuai kondisi di lapangan. Buat apa program kerja muluk-muluk dengan janji yang tidak realistis?” tegasnya.
Muslimatun akan membeberkan detail program unggulannya, yakni “Mbangun Dusun Nganti Wangun (membangun desa sampai tuntas).” Program yang diprioritakan untuk membangun potensi ekonomi lokal ini diyakini membawa pemerataan ekonomi. Fokusnya untuk mengangkat ekonomi lokal seperti merevitalisasi pasar, pembangunan jalan, dan rintisan badan usaha milik dusun.
“Program unggulan ini akan meneruskan capaian selama jadi wakil bupati. Ini penting untuk memetakan masalah sekaligus menuntaskan dengan cepat dan cermat. Saya optimistis, angka kemiskinan cepat turun di bawah delapan persen,” ujar pendiri RS Sakina Idaman, Mlati, Sleman itu.(Nizar/*)