Presiden Baru AS tak Beri Pengaruh Besar ke Indonesia
JAKARTA (31 Oktober): Amerika Serikat akan menggelar Pemilihan Presiden pada 3 November nanti. Dalam hajatan itu calon presiden petahana Donald Trump dari Partai Republik, ditantang Joe Biden dari Partai Demokrat.
Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP Partai NasDem, Martin Manurung mengatakan, kondisi dunia pada saat ini sudah jauh berubah dari tahun-tahun sebelumnya, akibat pandemi Covid-19.
"Kami harapkan Presiden AS terpilih nanti akan mampu memainkan peran, bukan hanya sebagai pemimpin negara AS, tetapi juga pemimpin dunia yang mampu menjadi solidarity maker untuk bersama-sama melakukan pemulihan ekonomi saat dan pasca pandemi nanti," kata Martin yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem itu di Jakarta, Jumat (30/10).
Sedangkan, anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan mengatakan, pada dasarnya siapapun pemenang Pemilu AS, tidak berpengaruh besar pada kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia.
"Justru pemilihan sela Kongres dan Pemilu Senat yang menentukan garis kebijakan Partai Demokrat atau Republik yang berpengaruh langsung pada kebijakan luar negeri AS terhadap negara-negara yang punya kekhususan, seperti Indonesia," kata Farhan.
Menurut Legislator NasDem itu, selama ini tidak pernah sekalipun Presiden AS bernada negatif kepada Indonesia, seperti yang dilakukan PM Australia, Scott Morrison dengan meragukan pemerintah Indonesia terkait Covid-19.
"Kehadiran kelompok-kelompok lobi politik dan bisnis yang dibawa anggota Kongres atau Senator AS ke Indonesia nanti, akan memberikan pengaruh terhadap corak hubungan RI-AS," kata Farhan.(*)