Komisi IV DPR Apresiasi Kontribusi Petani Pemalang Atasi Stunting
PEMALANG (6 November): Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai NasDem, Hasan Aminuddin mengapresiasi para petani di Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) yang telah berkontribusi nyata dalam mengatasi stunting. Petani bersedia menjadikan lahan mereka untuk uji coba varietas baru Inpari Nutri Zinc.
Padi kaya nutrisi ini ditanam di areal seluas 2.050 hektare (ha) dan Desa Langgerong, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jateng dan merupakan salah satu pilot percontohan untuk jenis padi tersebut.
Namun, Legislator NasDem asal Jawa Timur II (Kabupaten dan Kota Pasuruan dan Probolinggo) itu meminta agar program tersebut dikawal jangan sampai program yang bagus untuk mengatasi stunting malah tidak berdampak ke petani.
“Setelah panen ke mana menjualnya, ini yang menjadi tugas bersama, termasuk BUMN mitra Kementan,” katanya Kamis (5/11) saat memimpin tim Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke wilayah Jateng.
Hasan menilai, padi Nutri Zinc yang coba dikembangkan ini termasuk jenis padi yang kaya nutrisi. Hasan mengharapkan, pemerintah mendukung petani di Pemalang. Sebab, salah satu kendala yang dihadapi petani selama ini lebih kepada persoalan kualitas beras yang dihasilkan.
“Kendala selama ini ada di hasil berasnya yang kecil dan apabila digiling banyak yang pecah jadi seperti menir. Selama ini banyak pembeli yang hanya melihat dari bulirnya yang kecil sehingga harganya kurang menarik,” harapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Pemalang, Junaedi mengatakan di wilayahnya ada sekitar 2.050 hektare padi yang ditanam varietas Inpari Nutri Zinc bantuan Kementan tahun 2020.
Pemalang menjadi salah satu pilot project untuk padi kaya nutrisi ini karena memang termasuk salah satu daerah penyumbang stunting.
“Tujuannya kenapa ditanam banyak di sini karena Pemalang termasuk wilayah penyumbang stunting. Untuk itu program ini menjadi upaya pemerintah untuk mengatasi stunting ini,” ujar Junaedi.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Akibatnya, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Junaedi berjanji akan mengkoordinasikan dengan berbagai pihak untuk memberikan stimulan kepada petani terkait kendala di harga jual.
Ia berharap Bulog bisa terlibat aktif dalam menyerap langsung hasil panen para petani.
Di tempat yang sama, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Pemalang menjadi kabupaten yang mendapat perhatian khusus dalam upaya mengatasi stunting. Tahun ini ada 10.000 hektare program yang dijalankan pemerintah.
“Kementan membantu penyediaan sarana produksinya dan untuk penjualan kami sudah diskusi dengan Bulog dan Pertani. Mereka menyanggupi untuk menyerap hasilnya dengan packagingnya sekaligus. Tentu dibelinya dengan harga yang wajar,” jelasnya.
Suwandi berharap kegiatan itu bisa terus berlanjut dan hasilnya untuk wilayah stunting di seluruh Indonesia.
“Mari mengonsumsi beras yang baik dan bergizi. Dengan konsumsi beras nutri zinc ini Insyaallah akan meningkat gizinya,” tandasnya.(RO/*)