NasDem Minta Terapkan Prokes Ketat di Pilkada
JAKARTA (8 Desember): Partai NasDem mengingatkan pentingnya protokol kesehatan (Prokes) yang ketat jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020 esok. Hal ini mengingat pesta demokrasi di 270 daerah itu berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Pilkada tinggal satu hari lagi, sedangkan pertumbuhan kasus positif Covid-19 masih tinggi. Kami sangat berharap penyelenggara dan masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad M Ali melalui keterangan tertulis, Senin (7/12).
Terkait penerapan protokol kesehatan ini, lanjut Ali, NasDem meminta penyelenggara bersikap tegas terhadap kemungkinan adanya pelanggaran.
"Janganlah sampai TPS-TPS saat pilkada nanti menjadi klaster baru penularan Covid-19," kata Legislator NasDem asal Sulawesi Tengah itu.
Ahmad Ali yang juga Ketua Fraksi NasDem DPR RI menekankan, NasDem berharap semua komponen bangsa dapat bersama-sama menjaga kondusivitas penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.
"NasDem mengimbau agar masyarakat tidak termakan isu menyesatkan yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Kita juga harus menghindari politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," tegasnya.
NasDem mengimbau dan berharap agar para calon kepala daerah yang bertarung pada Pilkada 2020 selalu mengedepankan budaya berpolitik yang bermartabat.
"Berkompetisi secara terhormat, tidak menghalalkan segala cara, dan menjadi pelopor yang menjaga ketenteraman hidup bermasyarakat," ujar anggota DPR RI dari dapil Sulteng itu.
Diketahui, Institute for Demograpich and Poverty Studies (IDEAS) mencatat 10 daerah berpotensi terjadi penularan Covid-19 saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Data ini berdasarkan kajian kalkulasi jumlah wilayah, penduduk, serta tren angka penularan Covid-19.
"Kami satukan dengan data kasus aktif dan kasus meninggal per daerah atau wilayah yang melakukan Pilkada Serentak di tahun 2020 ini," kata peneliti IDEAS, Fajri Azhari dalam 'Evaluasi 9 Bulan Pandemi: Mitigasi Risiko Penyebaran Covid-19 saat Pilkada' secara virtual, Senin (7/12).
Fajri menjelaskan Kota Depok memperoleh angka 64,90% dalam penularan virus korona. Kemudian, Kota Surakarta (Solo) yang memperoleh angka 62,43%; Kota Bandar Lampung 51,04%; Kota Banjarmasin 47,19%; dan Kota Surabaya 47,58%.(medcom/*)