Diduga Ada Helena Lim Lain Dapat Vaksin Lebih Awal

JAKARTA (10 Februari): Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino mempertanyakan kapasitas Helena Lim yang menerima vaksin Covid-19 lebih dulu. Wibi menyebutkan bahwa Helena Lim sebagai penumpang gelap.

"Sebenarnya ada dua yang prioritas dalam mendapatkan vaksin. Pertama tenaga kesehatan atau nakes, yang kedua adalah tenaga penunjang kesehatan seperti security rumah sakit, administration, dan lain-lain. Nah Helena Lim ini apa? Apakah masuk ke dalam kedua kategori itu? Bila tidak makanya Helena bisa dikategorikan penumpang gelap," ujar Wibi di Jakarta, Rabu (10/2).

Legislator NasDem DPRD DKI ini kemudian mengeritik alur pemberian vaksinasi yang diterapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ia menyebut sistem yang diterapkan tidak selektif dalam menentukan prioritas penerima vaksin.

"Memang ada celah dalam alur pemberian vaksin. Tenaga pendukung kesehatan hanya cukup diberikan surat tugas oleh dokter atau rumah sakit atau klinik sehingga bisa mendapat prioritas vaksin," ujarnya.

Wibi menyebutkan celah tersebut dimanfaatkan Helena Lim demi mendapatkan vaksin Covid-19. Dia juga menduga ada oknum lain melakukan hal yang sama.

"Saya menduga tidak hanya Helena, banyak orang lainnya yang bukan prioritas juga menggunakan celah ini untuk mendapatkan vaksin lebih awal," imbuhnya.

Sebelumnya, polisi menyelidiki kasus Helena Lim, yang dikenal sebagai 'crazy rich Jakarta Utara', terkait menerima vaksin Covid-19 lebih awal di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya menduga Helena bukan termasuk kelompok nakes.(RO/*)

Add Comment