Sulsel Episentrum Partai NasDem
MAKASSAR (30 Maret): DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Makassar, Sulsel, mulai Senin (29/3) malam, dan dibuka Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali.
Sebanyak 46 anggota baru NasDem bergabung dalam rakorwil tersebut. Anggota baru tersebut berasal dari berbagai profesi. Mulai dari Wakil Bupati Barru, Aksa Mappe, Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana, istri Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, Indira Jusuf Ismail, pemain bola PSM Makassar, Abdul Rahman, artis Meggy Wulandari, pemuka agama, politisi partai lain, akademisi, milenial, juga pengusaha.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse sempat menyentil Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan yang hadir dan bukan kader partai untuk ikut membirukan Sulsel dengan bergabung di partai pengusung restorasi Indonesia tersebut.
"Tempat ini punya sejarah. Kegiatan NasDem selalu digelar di sini. Dulu Menteri Pertanian, Pak Syahrul (Yasin Limpo) yang saat itu masih Gubernur Sulsel dan Danny Pomanto, Wali Kota Makassar, selalu hadir dalam kegiatan NasDem, dan akhirnya bergabung dengan NasDem. Bisa saja pak gubernur nanti juga demikian," seloroh Rusdi Masse.
Meski tidak mengamini sentilan untuk bergabung di NasDem, Andi Sudirman Sulaiman memuji partai tersebut.
"Luar biasa sekali partai ini. NasDem mampu membirukan Sulsel dengan ratusan kadernya di parlemen. Menang di sejumlah pilkada, jadi ketua dan wakil ketua dewan. Dan ini porsi spesial, ada Menteri Pertanian yang juga asal Sulsel. Partai ini luar biasa. Baru ikut dua kali pemilu tapi selalu menempatkan kadernya di atas," katanya.
Ahmad Ali di hadapan seluruh pengurus NasDem, anggota dewan NasDem se-Sulsel mengatakan Sulsel tidak bisa dipungkiri sebagai episentrum Partai NasDem, karena Sulsel rumah kedua Partai NasDem.
"Tapi kader NasDem tidak boleh berhenti pada capaian yang sudah ada ini," tegasnya.
Dia pun mengingatkan semua kader NasDem, bahwa Ketua Umum Partai NasDem memerintahkan dan menyuruh semua kader merapatkan barisan, karena pertarungan sesungguhnya di tahun 2024.
"Perintah DPP semua tingkatan pileg hingga pilpres disapu bersih Partai NasDem," tegas Ahmad Ali.
Menurut Ahmad Ali yang juga Ketua Fraksi NasDem DPR RI itu, pekerjaan rumah Partai NasDem belum selesai, lantaran sistem perpolitikan di Indonesia saat ini yang terjadi adalah 'predatori'.
"Politik yang terjadi bukan lagi saling menguatkan, bukan saling membantu dan mengisi satu sama lain, tapi memangsa, karena terjebak ingin saling sikut. Padahal ruang politik itu, tempat mencari kebenaran," lanjutnya.
Legislator NasDem itu pun tidak memungkiri bahwa politik membenarkan saling bersaing, tapi tidak saling memangsa. Karena itu, NasDem punya pekerjaan rumah kembalikan moral politik.
"Partai ini hadir untuk mengembalikan ketidakpercayaan rakyat kepada politik. Persaingan boleh dilakukan tapi ada batasannya, karena politik tetap ada kompromi. Ketua Umum pernah bilang, bahwa partai ini hadir bukan cuma untuk kepentingan maju pemilu dan menambah jumlah parpol, tapi ikut serta menjaga keberlangsungan negara ini," tegas Ahmad Ali.
Dalam pembukaan rakorwil itu pula, tiga kader NasDem mendapat hadiah ambulans karena mampu menerbitkan e-KTA (kartu tanda anggota NasDem elektronik) lebih dari 100 orang.
"Sehingga real time e-KTA Sulsel berada di urutan teratas penerbitan e-KTA untuk seluruh Indonesia, melampaui Jawa Barat," tutu Ahmad Ali. (MI/*)