Pemerintah Perlu Segera Dekati Negara Penerima PMI
JAKARTA (20 April): Ketua Bidang Migran DPP Partai NasDem, Yulisa Baramuli melihat persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) membutuhkan kerja bersama seluruh pihak terkait, karena, sejak pandemi Covid 19, penempatan PMI menurun drastis.
Pasalnya, banyak negara menutup diri dengan tidak membuka sama sekali akses untuk warga negara lain akibat pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari satu tahun.
“Ditambah aturan dalam negeri yang kita susun belum disambut baik oleh negara penempatan pekerja migran kita,” tegas Yulisa saat dihubungi, Senin (19/4).
Selain itu, tambah Yulisa, ada beberapa negara sudah membuka untuk pekerja migran tetapi pekerja Indonesia belum bisa masuk.
"Karena itu, bagi negara yang penempatan pekerja migran sudah dibuka, Badan Pekerja Migran Indonesia dan Kemenaker sebaiknya langsung membuat langkah agar para pekerja kita bisa masuk," ujarnya.
Yulisa menyebut, Hongkong dan Taiwan misalnya. Para pekerja Indonesia tidak boleh kehilangan kesempatan masuk ke negara tersebut.
"Jangan sampai kita tidak bisa menempatkan pekerja kita di kedua negara itu, sementara negara lain yang jadi pesaing kita, bisa. Contohnya, Filipina sudah mulai melakukan penempatan di Taiwan," ujarnya.
Yulisa menambahkan, jika persoalannya Covid-19, ada baiknya pemerintah memberikan perhatian bagi tenaga kerja yang akan berangkat itu divaksin terlebih dahulu.
“Namun jika masalahnya di peraturan, perlu dilakukan peninjauan kembali agar tidak merugikan semua pihak,” pungkasnya.(RO/*)