Mentan Serius Cetak Petani Milenial yang Inovatif

PANGKAJENE SIDENRENG (7 Juni): Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan sangat serius menggarap peningkatan produksi komoditas porang untuk mendukung peningkatan perekonomian nasional. Salah satu terobosanya adalah mencetak banyak petani milenial yang inovatif, mampu melewati tantangan dan mengkoneksikan dengan pasar ekspor.

"Hari ini saya bersama Syaharuddin Alrif, petani milenial andalan, bahkan duta petani milenial kita, secara nasional yang mengembangkan terobosan- terobosan pertanian," kata Syahrul saat meninjau kebun porang milik Kelompok Tani 'Semangat Millenial' binaan Syaharuddin Alrif di Desa Talumae, Kecamatan Watan Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/6).

Dalam kesempatan tersebut, Mentan SYL mendorong petani-petani muda untuk bergairah dan memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan disupport jajaran pemerintah. 

"Hari ini Syaharuddin membuktikan tanah yang seperti apa adanya ini dengan porang bisa menghasilkan miliaran rupiah, bahkan juga dilakukan tumpang sari dengan pisang," ucapnya.

Petani milenial, Syaharuddin Alrif mengatakan, kebun porang yang dikembangkanya mulai dari tahun 2020, ditumpangsarikan dengan komoditas pisang. Kebun ini diharapkan dapat menjadi percontohan seluruh masyarat Indonesia untuk menggarap budidaya porang secara modern, profesional, dan maju.

"Dengan menanam pisang, kita mampu menghasilkan Rp200 juta perhektar selama satu setengah tahun. Ini bisa membiayai kehidupan sehari hari dan porangnya nanti kita tabung buat beli mobil," ujarnya.

Syaharuddin melaporkan, ada 400 hektar lahan pengembangan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) yang berada di tujuh desa. Ke depan, industri pengolahan hasil panen harus segera diupayakan untuk menghasilkan produk siap pakai yang akan diekspor ke berbagai negara. 

Hingga saat ini, luas lahan porang di Provinsi Sulsel baru mencapai 2.000 hektar dengan hasil per hektarnya mencapai Rp270 juta-Rp 300 juta.

"Dari hasil budidaya yang kami lakukan, maka sudah menghasilkan benih yang berkualitas, sudah berlabel dan bersertifiksi. Jadi buat masyarakat yang ingin tanam tidak perlu khawatir. Benih ini sudah siap disebar ke masyarakat untuk dikembangkan di tempat lain," sebutnya.

Syaharuddin Alrif yang juga Sekretaris DPW NasDem Sulawesi Selatan itu berharap, bantuan Menteri Pertanian agar bisa menambah pengembangan porang di Sulawesi Selatan dari 2.000 hektare menjadi 25.000 hektare. 

"Dari luasan ini, menghasilkan uang yang berlipat-lipat. Petani siap membudidayakan porang," pungkas Syaharuddin yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.(RO/*)

Add Comment