GP NasDem Suarakan Isu Pelestarian Lingkungan di Forum Internasional
GLASGOW (10 November): Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Garda Pemuda (GP) NasDem, Duwi Pratiwi menjadi salah satu pembicara perhelatan Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Selasa (9/11). Duwi menjadi pembicara bersama sejumlah pemuda yang berasal dari berbagai negara.
Di hadapan para peserta, Duwi menyampaikan, Garda Pemuda NasDem turut berkontribusi dalam melakukan sejumlah gerakan, salah satunya memberikan edukasi dan pendampingan terhadap orang-orang yang terkena dampak perubahan iklim.
Dicontohkan, seperti pada masyarakat yang tinggal di kawasan Kali Ciliwiung, Rawajati. Menurutnya, beberapa tahun lalu banjir di kawasan tersebut terjadi sekali dalam setahun. Namun saat ini bencana justru dapat terjadi sampai dengan lima kali dalam setahun.
Terkait dengan hal tersebut, pendampingan kepada para anak muda, dalam hal ini Karang Taruna setempat dan bantuan seperti obat-obatan diberikan DPP Garda Pemuda NasDem kepada warga terdampak musibah banjir.
“Kami sangat mengempower para Karang Taruna di daerah-daerah tersebut dimana mereka ini sangat berperan aktif dalam membantu daerahnya yang sedang terdampak banjir,” kata Duwi, dalam sesi Youth and Climate Action : Important Contribution to The Global Community.
Duwi juga menyampaikan, ada peran penting dari Karang Taruna dalam penanganan banjir di beberapa daerah di Jakarta. Melihat dampak positif dari Karang Taruna, Garda Pemuda NasDem kata Duwi berencana untuk terus melakukan pendampingan dan edukasi terkait dengan perubahan iklim serta upaya prefentif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Jadi kita perlu mengapresiasi Karang Taruna dan anak-anak muda. Kita perlu untuk meningkatkan peran mereka dan empowering mereka ke level yang lebih penting lagi untuk mengatasi isu climate change ini bersama-sama,” kata dia.
Untuk itu lanjut Duwi, Garda Pemuda NasDem ke depan akan membuat semacam booth camp pelatihan yang ditujukan untuk grup-grup kecil seperti Karang Taruna di tingkat RT dan RW untuk mengedukasi anak-anak muda mengenai isu lingkungan dan climate change.
“Bersama-sama kita mencari solusi yang dapat dilakukan dan dimplementasikan di daerah mereka masing-masing yang terdampak bencana,” tandasnya.
(WH)
