a

KSAD Baru Harus Mampu Perkuat Internal TNI AD

KSAD Baru Harus Mampu Perkuat Internal TNI AD

JAKARTA (18 November): Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengatakan Jenderal Dudung Abdurachman yang telah dilantik Presiden Joko Widodo menjadi KSAD memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Farhan menilai saat ini TNI AD membutuhkan sosok pimpinan yang sejalan dengan visi Panglima TNI yang baru, Jenderal Andika Perkasa. Ia menyebut KSAD yang baru harus mampu memperkuat internal TNI AD.

“Sekarang ini TNI AD sedang membutuhkan sosok yang nyambung dengan visi Panglima TNI yang baru, yaitu mampu melakukan konsolidasi terhadap internal dalam kerangka kesetiaan kepada NKRI dan Pancasila,” ujar Farhan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/11).

Legislator NasDem itu melihat dinamika politik global saat ini juga menjadi tantangan baru bagi TNI Angkatan Darat.

“Ini penting sekali karena ada tantangan besar, khususnya dinamika politik global yang ternyata sekarang kita sadari berpengaruh terhadap politik dalam negeri. Jadi memang menjelang menuju 2024, situasi Pemilu nanti akan sangat panas,” paparnya.

Kondisi politik global, tambah Farhan, sangat mempengaruhi pola pikir dan pola sikap setiap anak bangsa. Untuk itu, TNI AD harus bisa menjadi pengawal bangsa dalam mengarungi politik.

Lebih lanjut Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) itu melihat, Jenderal Andika dan Jenderal Dudung adalah sosok yang dibutuhkan dalam transisi kepemimpinan di TNI.

“Jadi sebelum kita menuju ke sana, kita siapkan dulu transisi TNI yang solid, yang tentunya harus membangun dulu. Dibutuhkan sosok seperti Pak Dudung dan Pak Andika,” sambung dia.

Selain konsolidasi internal, menurut Farhan, ada satu tugas yang tak kalah penting untuk KSAD baru. Ia menyebut Dudung harus menjalin komunikasi yang baik agar diterima semua kalangan.

“Harus, tugasnya Pak Dudung untuk memastikan bahwa dia diterima semua kalangan. Pak Presiden sudah memberikan kepercayaannya didukung oleh Panglima TNI, tidak ada resistensi. Artinya, menjadi kewajiban dari Pak Dudung untuk melakukan komunikasi agar diterima semua pihak,” pungkasnya.

(RO/*)

Add Comment