Ribuan Milenial NTT Dilatih Jadi Penenun Handal
KUPANG (25 November): Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya menjaga tenun ikat NTT agar terus lestari dengan menggelar pelatihan kepada 1.000 milenial untuk menjadi penenun dan ikut melestarikan kain tenun ikat tradisional NTT.
Hal tersebut diutarakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang juga Anggota DPR RI Fraksi NasDem saat meninjau kegiatan menenun di Kupang, Rabu (24/11).
“Dekranasda NTT bersama Dekranasda kabupaten/kota dan Kemendikbudristek telah melatih 1.000 orang kaum milenial untuk menjadi penenun kain tradisional NTT sehingga tenun ikat NTT terus dilestarikan,” kata Julie Sutrisno Laiskodat.
Julie menambahkan, dari hasil yang dicapai dalam pelatihan yang sudah berjalan sejak Oktober -November 2021 itu sangat memuaskan karena kaum milenial yang berasal dari 17 kabupaten di Provinsi NTT bisa terlatih menjadi seorang penenun yang handal.
“Selama mengikuti Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) peserta yang merupakan kaum milenial dilatih menenun baik tenun ikat maupun tenun sotis,” tambah dia.
Masih kata Julie, pelatihan menenun kali ini juga didukung Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek sehingga pelatihan terhadap 1.000 penenun milenial dapat berlangsung sukses.
“Para peserta pelatihan akan diberikan fasilitas menenun dan benang serta modal usaha sebagai modal untuk berusaha menenun,” ungkap dia, didampingi Penangungjawab PKW sekaligus anggota Bidang Kreatif dan Daya Saing Dekranasda NTT, Syaloomi Marthina Pa.
Julie mengatakan, semua proses terkait kegiatan menenun diberikan secara lengkap dalam kegiatan pelatihan seperti menggulung benang, membentang benang, mengikat benang sesuai pola dan motif hingga menjadi kain tenun yang super indah.
“Kami harapkan para peserta yang sudah mendapat pelatihan bisa menjadi pengusaha sukses untuk usaha tenun ikat di NTT,” pungkas dia.
(WH)