Anggota Fraksi NasDem Nurlaela Syarif Peduli Air Bersih di Ternate
TERNATE (26 November): Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif berjibaku menyusuri gang-gang sempit untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan pasokan air bersih yang dipicu sambaran petir pada alat inverter milik Perumda di Kelurahan Fitu dan Ngade.
Nurlaela menerangkan, kerusakan tersebut berdampak pada terhambatnya pasokan air bersih terhadap 12 Kelurahan di Kota Ternate dan harus mengalami kendala pelayanan air bersih dari Perumda Ake Gaale Kota Ternate.
“Diantaranya di Kecamatan Kota Ternate Selatan yaitu Kelurahan Kalumata, Kayu merah, Tanah Tinggi Barat, Jati Trans, Jati Metro, Perumnas. Kecamatan Ternate Tengah seperti Maliaro, Salahudin dan beberapa kelurahan di Kecamatan Ternate Utara,” kata dia kepada nasdem.id, Jumat (26/11).
Menurut anggota Komisi 3 DPRD Kota Ternate itu sudah satu bulan lebih kondisi warga kesusahan air bersih dan terpaksa harus membeli sejumlah pasokan air tengki mobil dari beberapa pelaku usaha dengan harga variatif mulai 70 sampai 100 ribu rupiah.
“Warga mengeluh kesusahan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar 500 ribu sampai 1 juta untuk memenuhi kebutuhan air,” kata dia lirih.
Nurlaela pun mendorong pemerintah Kota Ternate agar segera bergerak cepat melakukan perbaikan, karena setelah turun langsung dan melakukan investigasi di lapangan memang urusan air bersih ini sangat mendasar karena masyarakat harus mandi, masak, buang hajat, dan lain-lain.
“Bahkan kami temukan ada siswa-siswi yang terpaksa tidak bisa sekolah karena seragam sekolah tidak bisa dicuci dan anak-anak tidak bisa mandi untuk ke sekolah akhirnya diliburkan orang tua,” kata dia.
Nurlaela yang turun langsung setiap hari membawa bantuan air bersih untuk warga juga sekaligus melakukan penyisiran di titik-titik yang sulit dijangkau seperti lorong-lorong perumahan warga.
“Alhamdulilah Perumda sudah menyiapkan selang sepanjang 150 meter untuk menjangkau lokasi lorong perumahan warga yang juga sulit mendapat akses air bersih,” ungkap dia.
Inisiasi tersebut dilakukan Nurlaela agar dapat langsung melihat kondisi dan ternyata menurut dia banyak masukan untuk Pemkot Ternate seperti perlu segera mengambil langkah pemetaan wilayah yang terkena dampak. Karena menurut Nurlaela di lapangan banyak warga berteriak ketidakadilan, sebab ada yang sudah mendapat layanan ada yang belum.
“Selain itu, apa solusi jangka pendek, menengah dan jangka panjang jika kondisi kerusakan belum bisa dibenahi. Kami mendesak agar persoalan ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota sehingga warga bisa terlayani secara maksimal,” pungkas dia.
(WH)
Olla regar
Bu Nurlela Terbaik!