Memahami Konsep Rachmat Gobel Membangun Gorontalo
Oleh: Andreas Ambesa
Tenaga Ahli Wakil Ketua DPR RI/Korinbang
Rachmat Gobel putra asli Gorontalo yang juga Wakil Ketua DPR RI/Korinbang, memiliki banyak konsep dalam membangun provinsi Gorontalo yang juga merupakan daerah pemilihan (dapil) beliau mewakili dari partai NasDem.
Salah satu konsep beliau adalah, membangun Gorontalo pada 2051 dengan gagasan yang lebih fokus kepada tiga sektor, yakni sektor pertama, pertanian, perkebunan, peternakan dan pertanian, sektor kedua usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan terakhir sektor pangan dan herbal.
Dalam artikel sebelumnya penulis sudah mengungkapkan secara rinci mengenai visi dan konsep RG -demikian panggilan akrabnya- membangun provinsi ini yang sebelumnya bagian dari provinsi Sulawesi Utara.
Artikel ini lebih mengajak bagaimana memahami pikiran dan konsep RG membangun Gorontalo dari lima provinsi termiskin menjadi termakmur di Indonesia. Sebenarnya sederhana, konsep dan pemikiran RG dimulai dengan prinsip membangun Gorontalo dari hati. Artinya begini, konsep membangun dari hati itu tidak dimulai dari keinginan ambisi politik guna mencapai target tertentu dalam bidang politik, namun dari hati mendalam ingin membangun daerah asalnya jauh sebelum beliau terjun langsung ke politik praktis.
Provinsi Gorontalo memiliki tanah yang subur dengan produksi pertanian yang handal seperti beras dan jagung. Namun sebelumnya tidak menjadi perhatian penuh dan dinilai tidak dapat menghasilkan apapun menjadi lahan yang produktif.
Inilah yang menjadi concern utama RG dalam membangun provinsi Gorontalo. Dia tahu apa yang menjadi problem utama dari permasalahan utama provinsi tersebut. Semua konsep-konsep itu dapat dituangkan dan disampaikan secara utuh ketika terjun langsung di bidang politik.
Salah satu konsep yang dimulai untuk mewujudkan ketertinggalan provinsi ini adalah membangun pusat inovasi agrobisnis di Gorontalo April 2018. Pusat inovasi yang pertama dibangun adalah program demplot atau demonstration plot yang merupakan suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani.
Demplot ini menjadi tempat percontohan paling membanggakan petani Gorontalo. Bagi RG, pangan sebagai kebutuhan dasar rakyat harus tersedia cukup dan ini bisa terlaksana jika prigram-program yang disusun efektif bagi rakyat. Dari berbagai demplot pertanian seperti demplot jagung, cabai, dan tomat dapat menghasilkan panen hingga dua kali lipat.
Apa konsep Rachmat Gobel lainnya dalam membangun tanah asalnya, RG membangun eksistem yang baik, yakni dengan cara menggunakan pupuk non-subsidi dan kembalikan konsep koperasi. RG memberikan peluang bahwa para petani yang mengelola koperasi itu sendiri.
Rachmat Gobel mengerti dan memahami bahwa tanah di Gorontalo itu lebih subur daripada tanah di Jawa dan memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan.
Sebagai seorang entrepreneur, RG amat yakin rendahnya tingkat kesejahteraan dan kemajuan ekonomi provinsi Gorontalo disebabkan karena belum terbentuknya eksosistem usaha yang baik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Inilah beberapa konsep dari Rachmat Gobel bagi pembangunan di Gorontalo.
Konsep-konsep inilah yang sekarang mulai terlihat bagaimana seorang RG membangun bagi tanah leluhurnya. Tentu saja memahami konsep Rachmat Gobel dalam membangun Gorontalo adalah konsep membangun dengan hati.
Karena perhatian yang luar biasa kepada provinsi Gorontalo, tidak mengherankan membuat dirinya menerima sejumlah penghargaan dan gelar dari masyarakat, terutama gelar “Ti Bulilango Hunggia” atau “Pemberi Cahaya Negeri”.
