a

Gobel Beli Sejumlah Robot Karya Seniman Bantul

Gobel Beli Sejumlah Robot Karya Seniman Bantul

BANTUL (9 Desember): Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel pekan lalu mengunjungi bengkel seni milik Eri Sudarmono di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Saya nonton liputan tentang Pak Eri di Metro TV. Saya memang menyukai budaya dan handicraft. Saya juga peduli pada UMKM. Jadi saya ke sini sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian,” kata Gobel.

Di bengkel tersebut, Legislator NasDem itu menyaksikan robot-robot yang sedang dibuat Eri. Ada robot model megatron, robot yang sedang naik sepeda, bumble bee dan beragam varian mirip dalam lakon film thriller Transformers. Ia juga melihat lukisan-lukisan karya Eri di galeri.

Gobel memesan sejumlah robot yang akan ditaruh di sekolah bertaraf internasional yang sedang ia bangun di Gorontalo, daerah pemilihannya.

“Mau saya taruh di sekolah PAUD yang saya bangun di Gorontalo. Anak-anak pasti senang,” katanya.

Lebih lanjut, Legislator NasDem dari Dapil Gorontalo itu mendorong pemerintah agar memperhatikan usaha-usaha kreatif semacam itu. Terlebih UMKM yang sangat terdampak di masa pandemi Covid-19.

Menurut Gobel, mestinya pemerintah memiliki kepedulian pada UMKM. Karena itu mereka harus difasilitasi agar berkembang pesat. UMKM juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar.

“Bahkan Pak Eri ini memberikan nilai tambah terhadap benda-benda yang sudah menjadi sampah. Apa yang dibuat Pak Eri itu adalah pekerjaan seni,” katanya.

Di negara-negara maju dan negara-negara berkembang yang berhasil menjadi negara maju, kata Gobel, ditopang oleh kekuatan UMKM nya yang tangguh dan mendapatkan perhatian serta perlindungan dari pemerintahnya.

“Kalau kita sedikit-sedikit impor. Akhirnya yang berkembang pencari rente ekonomi, bukan kreator dan inovator ekonomi,” katanya.

Gobel yang juga anggota Komisi XI DPR RI itu menjelaskan, impor menjadi faktor tidak berkembangnya industri di Indonesia. Saat Gobel menjadi Menteri Perdagangan, ia melarang impor pakaian bekas dan batik.

“Impor batik itu membunuh industri konveksi rumah tangga dan pengrajin batik,” katanya.

Seusai berdialog dan membeli sejumlah robot, Gobel mengatakan, banyak pengrajin handicraft dan pengrajin seni di Indonesia. Ini menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangkitkan UMKM.

“Saya kalau ke Yogya atau ke Jawa Tengah tidak pernah bosan. Banyak pengrajin handicraft dan seni. Apa yang dilakukan Eri dan lain-lain merupakan ide brilian. Menyulap barang rongsok menjadi produk seni yang sangat bernilail. Karena itu mereka harus didukung dan difasilitasi, agar menjadi motivasi bagi para pengrajin lainnya,” pungkasnya.

(RO/*)

Add Comment